Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Dua Tahun Kinerja Jokowi-JK, Impor Beras dan Gandum Terus Naik

Kompas.com - 20/10/2016, 16:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, menilai, di dua tahun kinerja Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, ketergantungan Indonesia terhadap barang impor kian tinggi.

Menurut Ahmad, impor pangan menunjukkan peningkatan yang semakin signifikan selama 2015 dan 2016.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras periode Januari hingga Juli 2016 sebesar 447 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 5,81 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS).

Sementara itu, impor komoditas tersebut pada Januari hingga Desember 2015 hanya sebesar 351 juta dollar AS.

"Baru setengah tahun saja peningkatannya sudah terlihat signifikan," ujar Ahmad di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Kenaikan juga terjadi pada impor gandum. Pada periode Januari hingga Juli 2016, Indonesia telah mengimpor gandum sebesar 1,49 miliar dollar AS, sedangkan pada Januari hingga Desember, impor komoditas tersebut sebesar 2,08 miliar dollar AS.

"Gandum juga peningkatan impornya cukup signifikan. Sampai akhir tahun ini bisa di atas 50 persen kenaikannya," tutur Ahmad.

Akibat dari hal tersebut, peringkat Indonesia dalam global food security index tergerus, posisi Indonesia kalah jika dibandingkan negara tetangga di kawasan ASEAN.

Dari 113 negara, Indonesia berada di peringkat ke-71, sedangkan‎ Malaysia berada di peringkat ke-35, Thailand di peringkat ke-51, dan Vietnam di peringkat ke-57.

"Kita negara agraris, tetapi untuk Global Food Security Index kita berada di peringkat ke-71. Kalah dengan Vietnam yang negara baru kemarin. Ironis sekali peringkat Global Food Security kita rendah," kata Ahmad.

Kompas TV 20 Tahun Desa Ini Tanpa Listrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com