Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Importir Diduga Sebabkan Kelangkaan Bawang Putih

Kompas.com - 31/05/2017, 13:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya harga bawang putih di pasaran ditengarai karena ulah para importir.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan penelitian terhadap dominasi pelaku usaha di pasaran. Hasilnya, 97 persen pasokan bawang putih diimpor dari berbagai negara dan sebagian besar dari China.

Saat menyampaikan pemaparan di kantor KPPU, Selasa (30/5/2017), Ketua KPPU Syarkawi Rauf menjelaskan puluhan importir memasukkan bawang putih ke Indonesia melalui Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Tanjung Perak.

"Dari sekian puluh importir yang ada, setelah kami klasifikasi, rupanya lebih dari 20 importir itu hanya terkonsentrasi pada 6 perusahaan. Di mana ada 1 grup perusahaan yang menguasai importasi bawang putih kurang lebih 50 persen dari 480.000 ton bawang putih yang diimpor," kata Syarkawi.

Artinya, lanjut dia, pelaku usaha tersebut mendominasi. Menurut dia, pelaku usaha yang mendominasi ini cenderung akan memanfaatkan posisinya. Caranya, dengan mengurangi pasokan yang membuat langka dan harga bawang putih menjadi tinggi.

Dengan demikian, KPPU menaikkan dugaan kartel bawang putih ke tahap penyelidikan dengan fokus beberapa pemain besar yang mengendalikan importasi bawang putih ke Indonesia.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan yang dibentuk oleh Mabes Polri. Mudah-mudahan proses penyelidikan ini bisa cepat," kata Syarkawi.

Dia mengatakan, KPPU berkomitmen menjaga kestabilan pasokan pangan dan kestabilan harga pangan. Terutama selama bulan Ramadhan dan jelang hari raya Idul Fitri.

KPPU bertugas mengawasi pelaku usaha yang dominan di setiap komoditas pangan strategis, salah satunya bawang putih.

"Komitmen kami dengan distributor adalah harga bawang putih sejak pertengahan Mei, tidak boleh lebih dari Rp 38.000 dan memasuki bulan Ramadhan, harga bawang putih tidak boleh lebih mahal dari Rp 25.000 per kilogram," kata Syarkawi.

Faktanya di beberapa daerah, lanjut dia, masih banyak ditemukan bawang putih yang dijual dengan harga di atas Rp 38.000 per kilogram, bahkan Rp 50.000 per kilogram. Makanya, KPPU melakukan penelitian terhadap pelaku usaha yang diduga sengaja menahan pasokan bawang putih ke pasar dan menyebabkan bawang putih langka, serta harganya tinggi.

Adapun salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengawasi dominasi pelaku usaha adalah dengan menetapkan harga eceran tertinggi utk empat komoditas pangan.

Selain bawang putih, ada daging sapi beku yang tidak boleh dijual lebih dari Rp 80.000 per kilogram. Kemudian minyak goreng kemasan sederhana yang tidak boleh dijual lebih dari Rp 10.500 perliter. Serta semua merek gula pasir juga tidak boleh dijual lebih dari Rp 12.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com