Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Harianto Gunawan
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia dan Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia

Adopsi API dan Kapabilitas Ekosistem di Masa Depan

Kompas.com - 06/06/2017, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Tekfin atau “teknologi finansial” mengacu pada inovasi teknologi yang muncul di sektor keuangan, termasuk inovasi dalam hal literasi dan edukasi keuangan, ritel perbankan, investasi dan mata uang elektronik (cryptocurrencies). Bagi pengusaha dan perusahaan start-up, tekfin merupakan mutiara di gurun pasir yang menawarkan berbagai layanan, yang membuat transaksi keuangan menjadi lebih murah dan efisien bagi pengembangan suatu usaha.

Dalam kurun waktu 10 tahun, pelaku usaha tekfin melonjak dari 850 menjadi 3.100 perusahaan. Investasi pada industri tekfin – terutama di Asia Pasifik melonjak dari sekitar 880 juta dollar AS di 2014 menjadi hampir 3,5 miliar dollar AS di 9 bulan pertama tahun 2015 .

Tahun lalu, secara global investasi di industri tekfin mencapai 22 miliar dollar AS, naik 75 persen. Di Asia Pasifik bahkan naik empat kali lipat mencapai 4,3 miliar dollar AS dimana mayoritas berasal dari China (1,97 miliar dollar AS) dan India (1,65 miliar dollar AS).

Hal ini menunjukkan semakin terbukanya akses pendanaan bagi start-up dengan potensi terbesar untuk menawarkan solusi mereka ke pasar.

Industri tekfin dinilai positif dan Visa percaya tekfin akan berhasil di berbagai wilayah Asia. Di Indonesia, menurut laporan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), terdapat sedikitnya 157 perusahaan start-up tekfin yang saat ini beroperasi dan telah mencapai nilai transaksi sebesar lebih dari 18 miliar dollar AS. Angka ini dipercaya akan terus meningkat sejalan dengan potensi pasar yang sangat besar . Pemerintah Indonesia juga mendorong institusi perbankan dan non perbankan untuk berkolaborasi dengan para pelaku tekfin.

Perusahaan tekfin memiliki karakter yang lincah dan dapat bergerak cepat. Mereka digerakkan oleh ide perubahan di dunia digital, yang mengubah budaya dan kemampuan secara bersamaan. DNA perusahaan tekfin dan start-up adalah inovasi. Mereka dibentuk untuk mendobrak dan menawarkan layanan baru secara cepat dan terus berubah dari masa ke masa. Sementara, perusahaan besar memiliki aset berupa branding yang kuat, neraca keuangan yang cermat, basis konsumen yang luas, izin operasi, dan berbagai aset penting lainnya untuk dapat tumbuh di kondisi apapun.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, tekfin diharapkan dapat masuk berkompetisi melalui kemitraan dengan berbagai perusahaan, institusi keuangan dan lembaga pemerintahan untuk menciptakan solusi mutakhir. Kami menyadari bahwa kolaborasi adalah kunci utama untuk menjamin inovasi ini terwujud, tidak semua hal dapat dibangun sendiri.

Bagaimana jika dengan menggunakan sesuatu yang dibangun di tempat lain tercapai hasil yang lebih cepat dan murah?

Kebanyakan pengalaman end-to-end terjadi antar domain. Hal yang awalnya sulit untuk dilakukan, saat ini sudah menjadi lebih mudah. Application Programming Interface/API memungkinkan perusahan untuk berkolaborasi, membangun dari inovasi yang sudah ada. API memungkinkan perusahaan fokus memilih satu elemen kemudian menghubungkannya dengan elemen untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas. Atau, membangun fokus sendiri dan menghubungkannya dengan yang lain untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.

Menurut Accenture, 71 persen dari perusahaan berharap agar API dapat diadopsi antar industri dalam waktu dua tahun ke depan sejak 2015 . Meski transformatif, API hanyalah sebuah platform. Nilai dari suatu API sangat bergantung pada kualitas elemen yang terkoneksi di dalamnya.

Untuk itu, semua pihak perlu meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi – melihat kesempatan, tantangan, masukan atau menggabungkan berbagai API yang berbeda dan kemampuan lainnya guna merancang suatu solusi untuk mencapai tujuan. API menjadi standar bagi perusahaan untuk berbagi data, pengalaman yang cerdas, seamless dan omni-channel sesuai kebutuhan konsumen.

Visa berperan penting untuk menghubungkan ide dengan kapabilitas dalam ekosistem, dari mana pun mereka berasal, untuk menciptakan pengalaman bertransaksi masa depan. Dalam hal ini, Visa bekerja sama dengan komunitas tekfin untuk mempercepat dan memperluas skala inovasi layanan finansial dengan memanfaatkan kekuatan jaringan global yang dimiliki.

Dengan ini, diharapkan migrasi ke pengalaman transaksi digital baru dapat dipercepat untuk mendukung konsumen yang semakin bergantung pada konektivitas perangkat dalam berbelanja, membayar dan menerima pembayaran.

Tujuan kami adalah untuk menciptakan sebuah pasar terbuka dimana para pengembang dapat mempublikasi aplikasi digital dan pembayaran mereka sendiri, mengunduh contoh program yang telah dikembangkan oleh pengembang lainnya, serta bermitra dengan lembaga keuangan dan merchant untuk membuka solusi layanan ke pasar.

Dengan itu, industri tekfin akan berkembang pesat dalam beberapa dekade ke depan, dan bersama-sama, Visa berkomitmen untuk bermitra dan menciptakan produk serta pengalaman baru bagi konsumen, tanpa mengkompromikan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com