Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indofood: Ini Rahasia Mengapa Indomie Populer di Negara Lain

Kompas.com - 08/06/2017, 06:20 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu produsen mi instan asal Indonesia yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengungkapkan beberapa hal yang menyebabkan produk mi instan asal Indonesia yakni Indomie bisa populer di negara lain.

Kini, lndomie tak hanya terkenal di Indonesia namun juga di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan. Bahkan telah menjangkau negara-negara baik di kawasan Eropa, Timur Tengah, Afrika maupun Amerika. 

Direktur Direktur PT Indofood Sukses Makmur , Franciscus Welirang mengatakan, terkenalnya produk mi instan diberbagai negara karena hasil kerja keras pihaknya secara konsisten sejak Indomie pertama kali dipasarkan ke negara lain pada 1992.

"Kalau bicara populer, Indomie itu sejak tahun 1992, jadi sudah mengakar, dan original yang pertama," ujar Franciscus Welirang kepada Kompas.com saat acara buka puasa bersama di Hotel Aston Setiabudi, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Selain itu, dia menambahkan, Indofood juga memiliki pabrik di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.

"Dan kami juga berproduksi di sana, saya kira itu dasarnya," jelasnya.

(Baca: Ini Alasan Indomie Sangat Digemari di Nigeria)

 

Untuk di Nigeria sendiri Indomie menjadi makanan yang sangat populer. Di Nigeria, Indomie diproduksi oleh De-United Foods Industries Ltd, anak perusahaan Dufil Group, hasil joint venture Tolaram Group dari Singapura dengan Group Salim dari Indonesia. 

Untuk varian rasa yang populer di Negeria diantaranya, Chicken Flavour (Rasa Ayam), Onion Chicken Flavour (Rasa Ayam Bawang), Pepper Chicken Flavour (Rasa Ayam Lada), dan Oriental Fried Noodles (Mi Goreng Oriental).

Franciscus Welirang menambahkan, kepopuleran Indomie juga mengikuti tumbuh kembangnya sebuah generasi ke generasi dalam satu negara yang menjadikan Indomie salah satu makanan favorit.

"Tumbuh kembangnya itu mengikuti generasi, sama juga di Nigeria, saya kira tata cara perjalanannya sendiri didalam mempopulerkan masing-masing pasar," jelasnya.

Di pasarkannya Indomie di berbagai negara bukan tanpa alasan, pada awalnya sasaran utama target pasarnya adalah negara-negara yang memiliki jumlah tenaga kerja asal Indonesia yang besar, seperti Arab Saudi, Taiwan, hingga Hong Kong.

(Baca: Indomie Masuk 10 Besar Merek Terbanyak Dibeli di Dunia Tahun 2016)

 

Menurutnya, sebagai salah satu produsen mi instan yang menjadi pionir, saat ini Indofood juga tengah membidik pasar-pasar baru yang potensial, namun, Franciscus Welirang tak menjelaskan lebih lanjut negara mana saja yang akan menjadi target kedepan karena berkaitan dengan strategi bisnis perusahan.

"Tapi pasti ada bidikan pasar lain. Persaingan standar, kami juga bertumbuh dengan yang lain juga, karena kami paling duluan jadi lebih mengakar," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com