Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mie Samyang yang Beredar Luas di Pasaran Ini Tak Mengandung Babi

Kompas.com - 21/06/2017, 15:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini masyarakat diresahkan dengan mie instan asal Korea yang mengandung babi.

Adapun empat produk mie instan yang terbukti mengandung babi, menurut uji lab Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), adalah Samyang dengan nama produk U-Dong, Nongshim dengan nama produk Shin Ramyun Black, Samyang dengan nama produk Mi Instan Rasa Kimchi, dan Ottogi dengan nama produk Yeul Ramen.

Namun, ternyata ada mie Samyang yang juga sudah dipasarkan di minimarket dan pasaran, serta tak mengandung babi. Mie instan yang tak mengandung babi tersebut diimpor oleh PT Korinus.

"Di sini saya mau mengklarifikasi bahwa Samyang yang ditarik oleh BPOM bukan yang didistribusikan oleh PT Korinus. Jadi dengan pemberitaan tersebut, masyarakat banyak yang bertanya-tanya atas Samyang yang dipermasalahkan BPOM," kata Endra Nirwana, Sales and Marketing Manager PT Korinus, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (21/6/2017).

Baca: YLKI: Samyang Babi Beredar, BPOM Dinilai Kecolongan

Dia mengatakan, mie instan Samyang yang diimpor oleh PT Korinus sudah melalui proses izin edar BPOM. Kemudian, produk mie instan rasa Hot Chicken Ramen dan Cheese Hot Chicken Ramen sudah memiliki sertifikasi halal dari Korea Muslim Federasi.

Pihak PT Korinus, kata dia, juga sudah mendaftar sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia. Pendaftaran sudah dilakukan sejak 10 bulan lalu dengan nomor registrasi 16349.

Baca: Pencabutan Izin Edar Mi Samyang Bukan Pertama Kali Terjadi

"Berkas sudah diterima semua sama MUI dan 10 Juli akan dilakukan pre-audit," kata Endra.

Dengan demikian, dia meminta masyarakat untuk tak khawatir membeli mie instan Samyang yang ada di supermarket.

"Ada label PT Korinus di kemasannya berarti bisa dikonsumsi dan tidak perlu khawatir dengan kandungan atau kehigienisan yang merugikan," kata Endra.

Kompas TV Awasi Peredaran Makanan Non Halal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com