Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh Organik Indonesia Curi Perhatian di World Tea Expo 2017

Kompas.com - 05/07/2017, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

LAS VEGAS, KOMPAS.com – Teh organik Indonesia sukses mencuri perhatian pelaku industri minuman teh pada World Tea Expo (WTE) 2017 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) pada 13-15 Juni 2017 lalu.

PT Harendong Green Farms dan PT Bukit Sari asal Indonesia mengusung varian teh premium dan organik seperti teh oolong medium, teh hitam, teh melati, dan teh putih mengisi Paviliun Indonesia.

Perkebunan teh tersebut telah mengantongi sertifikat organik dari United States Department of Agriculture (USDA), Uni Eropa, Japanese Agricultural Standard (JAS), Canadian Organic Standards (COS), Non-GMO, Halal, maupun Organik Indonesia.

Hal ini menjadi kekuatan untuk promosi dan mendorong daya saing teh Indonesia di AS,” jelas Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Antonius Budiman.

“Tantangan ke depan adalah mengedukasi pasar AS bahwa teh Indonesia memiliki kualitas dan volume yang dapat memenuhi permintaan pasar. Selain itu, juga perlu memperkenalkan mutu, harga, sejarah, maupun budaya teh Indonesia,” jelas Antonius.

Pengenalan produk yang lebih baik akan memberikan peluang yang semakin besar bagi teh Indonesia memasuki pasar teh AS yang berkisar 400 juta dollar AS dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.

WTE merupakan pameran teh terbesar di AS yang digelar setiap tahun.

PT Harendong Green Farms dan PT Bukit Sari menempati Paviliun Remarkable Indonesian Tea yang merupakan kolaborasi Atase Pertanian Washington DC dan ITPC di Los Angeles.

Kehadiran Indonesia dalam WTE akan memberikan kesempatan untuk menunjukkan pada pasar teh AS maupun dunia bahwa Indonesia adalah salah satu produsen teh dengan kualitas yang baik.

ITPC Los Angeles juga melakukan tea tasting pada WTE 2017 sembari mempromosikan sejumlah biskuit produk Indonesia sebagai makanan ringan yang cocok untuk dikonsumsi bersama teh, seperti danish cookies, butter coconut cracker, dan speculaas caramel.

Selain itu, para pengunjung juga dibagikan goodie bag berisikan biskuit, teh kemasan, serta Kara Coconut Water.

Upaya promosi silang ini cukup membuahkan hasil karena sejumlah pelaku usaha restoran atau tea house distributor tertarik menyalurkan atau menjual sendiri di tempat usahanya.

Aktivitas ini menarik perhatian sejumlah distributor dan prosesor teh ternama di AS yang berlanjut ke pembicaraan bisnis dengan distributor produk makanan dan minuman Indonesia di wilayah Pantai Barat.

Ekspor teh Indonesia ke AS meningkat 33 persen pada 2016 yang mencapai nilai ekspor 9 juta dollar AS

“Lonjakan ini menunjukkan refleksi positif peningkatan pangsa pasar teh spesialti Indonesia yang naik signifikan di AS dan memang dicari oleh buyer ataupun konsumen AS karena kualitasnya yang baik,” ujar Antonius.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com