Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penduduk Miskin Naik, Program Pemerintah Harus Dievaluasi

Kompas.com - 19/07/2017, 16:41 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pemberantasan kemiskinan yang digulirkan pemerintahan Presiden joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dinilai kurang berhasil. Pasalnya,jumlah penduduk miskin justru naik walaupun pertumbuhan perekonomian juga meningkat.

Sebelumnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,7 juta orang pada Maret 2017, bertambah sekitar 6.900 orang dibandingkan jumlah penduduk miskin per September 2016.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan bahwa kebijakan yang digulirkan pemerintahan Jokowi-JK sampai saat ini belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

"Angka dari BPS menunjukkan bahwa program pengurangan kemiskinan pemerintah belum mengurangi kemiskinan secara signifikan," kata Didik di Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Padahal jika berkaca dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini terbilang baik, maka seharusnya angka kemiskinan bisa berkurang. Didik mencontohkan, dalam periode 10 tahun lalu pengurangan kemiskinan turun secara bertahap.

Didik pun menyarankan, agar pemerintah berbenah dengan melakukan evaluasi program kerja yang dijalankan selama ini untuk menekan angka kemiskinan yang belum berjalan.

"Menteri-menteri itu harus ditarget bekerjanya dan harus ada indeks peringkat masing-masing menteri termasuk juga daerah," tutup Didik.

Seperti diketahui, BPS sebelumnya merilis data kemiskinan dan ketimpangan teranyar. Hasilnya, kendati angka kemiskinan bertambah namun ketimpangan stagnan.

Jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,7 juta orang pada Maret 2017, bertambah sekitar 6.900 orang dibandingkan jumlah September 2016.

Meski begitu secara persentase, jumlah angka kemiskinan itu menurun dari 10,70 persen menjadi 10,64 persen. Hal ini disebabkan kenaikan total jumlah penduduk Indonesia.

Dari periode September 2016 - Maret 2017, jumlah penduduk miskin di perkotaan naik sebanyak 188.190 orang dari 10,49 juta orang pada September 2016 menjadi 10,67 juta orang pada Maret 2017.

Sementara itu penduduk miskin di perdesaan justru turun 181.290 orang dari 17,28 juta orang pada September 2016 menjadi 17,10 juta orang pada Maret 2017. Peranan komoditas makanan terhadap peningkatan angka kemiskinan mencapai 73,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com