Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan The Fed Tekan IHSG Turun Terdalam Se-Asia

Kompas.com - 20/06/2013, 16:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melorot hingga 3,68 persen, sekaligus menjadikan penurunan tersebut terdalam di kawasan regional.

Pada sesi penutupan hari ini, Kamis (20/6/2013), IHSG berakhir di posisi 4.629,99, menyusul keputusan Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang akan mengurangi pemberian stimulus ekonomi pada tahun ini dan sama sekali mengakhiri kebijakan tersebut pada pertengahan tahun depan.

Hampir seluruh sektor industri tercatat ditutup memerah dengan penurunan paling besar dicatat oleh sektor keuangan (-5,35 persen) dan disusul oleh sektor properti (-4,15 persen). Namun, sektor agribisnis yang hanya mencatatkan kenaikan, yaitu sebesar 0,16 persen.

Adapun saham-saham yang mencatatkan gain pada hari ini di antaranya PTBA (4,95 persen), TOTO (4 persen), RDTX (4,04 persen), MPPA (5,04 persen), UNTR (0,84 persen), dan LSIP (7,01 persen).

Sementara itu, saham-saham yang menjadi top losser adalah GGRM (-3,95 persen), HMSP (-2,42 persen), MYOR (-4,73 persen), UNVR (-5 persen), AALI (-3,79 persen), serta LPPF (-5,93 persen).

Dari regional, seluruh bursa di kawasan Asia Pasifik hari ini "menderita" dan seluruhnya ditutup memerah. Berikut ini indeks di bursa-bursa Asia Pasifik.

Shanghai Composite 2.084,02 (-2,77 persen)
Hang Seng Hong Kong 20.382,87(-2,88 persen)
KLSE Malaysia 1.762,34 (-0,59 persen)
Nikkei Jepang 13.014,58 (-1,74 persen)
NZ50, New Zealand 4.398,52 (-1,06 persen)
Strait Times Singapura 3,134.64 (-2,46 persen)
KOSPI Korea 1.850,49 (2,00 persen)
Taiwan Weighted 7.898,91 (-1,35 persen)

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada hari ini tercatat menguat tipis sebesar 44 poin dan ditutup di posisi Rp 9.982 per dollar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyebutkan, kebijakan the Fed mengurangi stimulusnya memberi sinyal bahwa likuiditas dollar AS di pasar akan semakin ketat. Akibatnya, para investor memilih menarik dana investasinya untuk disimpan dalam bentuk dollar AS.

"Sampai kapan kondisi ini terjadi, hal ini sulit untuk diperkirakan," ujar Destry, Kamis (20/6/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com