Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Peternak Protes Ayam China

Kompas.com - 24/06/2013, 07:38 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia memprotes peredaran ayam ling nan asal China di supermarket di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi, yang menggunakan label ayam kampung. Hal ini dinilai merugikan peternak ayam lokal, sekaligus membohongi konsumen.

Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade M Zulkarnain mengatakan hal itu kepada wartawan di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/6/2013).

Ade mengaku sudah mengirimkan surat protes terkait peredaran ayam ling nan berlabel ayam kampung itu kepada Menteri Pertanian Suswono pada 11 Juni lalu. Dia juga mempertanyakan bagaimana bibit ayam asal China itu bisa masuk dan dikembangkan di Indonesia.

”Peredaran ayam ling nan ini ada di supermarket-supermarket di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi) dengan jumlah mencapai 120.000 ekor per bulan. Walaupun sekitar 3 persen dari produksi ayam kampung di Jabodetabek, tetapi dengan mengklaim ayam kampung sudah membohongi masyarakat,” ujar Ade.

Menurut Ade, dengan label ayam kampung, harga jual ayam ling nan mengikuti harga jual ayam kampung sekitar Rp 55.000 per ekor untuk ayam ukuran 700 gram. Sementara dengan ukuran yang sama, harga ayam broiler Rp 24.000 per ekor. Menurut dia, jika ayam ling nan hendak dipasarkan seharusnya tidak boleh menggunakan label ayam kampung.

Ade menambahkan, ayam ling nan tersebut diternakkan di Megamendung, Kabupaten Bogor, oleh PT Barstow Indosukses. ”Kami mendesak Kementerian Pertanian menindaklanjuti surat kami karena sebelumnya hal ini sudah sering kami sampaikan, tetapi tidak ada tanggapan,” ujarnya.

Dewi Sugiharto, petugas layanan pelanggan PT Barstow Indosukses, saat dikonfirmasi melalui telepon mengaku perusahaannya mendapat bibit ayam ling nan dari Kementerian Pertanian beberapa tahun lalu. Bibit ayam itu merupakan bantuan dari negara asing. ”Soal definisi ayam kampung silakan tanya Kementerian Pertanian,” ujarnya.

Guru Besar Pemuliaan dan Genetika Ternak pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Muladno, secara terpisah mengatakan, ayam ling nan asal China bukan ayam kampung.

Sesuai regulasi, ayam asing yang diternak di Indonesia setelah lima generasi bisa disebut ayam lokal, tetapi tetap bukan ayam kampung. Namun, dari sisi keamanan pangan, dia mengaku tidak ada masalah dengan peredaran ayam ling nan.

Kepala Bagian Teknologi Produksi Ternak Unggas pada Fakultas Peternakan IPB Iman Rahayu menambahkan, selain memberikan keberatan, dia meminta Himpuli juga harus memiliki data mengenai ayam ling nan. (GAL/MAS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com