Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Hanya Turun Sedikit, Pemerintah Akan Impor Lagi

Kompas.com - 17/07/2013, 11:45 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengindikasikan akan kembali melakukan impor daging sapi. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah belum cukup untuk bisa menurunkan harga daging sapi dari 3.000 ton daging sapi tersebut sehingga pemerintah akan impor daging sapi lagi untuk stabilisasi harga, khususnya menjelang Lebaran.

Hingga minggu ketiga Juli 2013, harga daging sapi di delapan ibu kota provinsi di Indonesia sudah mengalami penurunan meski belum signifikan. Rata-rata, harga masih bertahan di level Rp 90.000-Rp 95.000 per kg.

Khusus di Jakarta, harga daging sapi turun tipis dari Rp 98.000 menjadi Rp 96.000 per kg, di Bandung turun dari Rp 106.000 menjadi Rp 103.000 per kg, Semarang turun dari Rp 81.000 menjadi Rp 80.000 per kg, Yogyakarta naik tipis jadi Rp 97.600 per kg, dan Denpasar stabil di Rp 75.000 per kg.

"Untuk daging sapi, memang kita sedang kekurangan pasokan meski sudah ada tambahan 3.000 ton daging sapi. Maka, kita akan impor lagi. Berapa pun permintaannya akan kita penuhi," kata Hatta saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Hatta menambahkan, pihaknya ingin importasi daging sapi ini berupa daging sapi siap potong. Harapannya, sebelum akhir bulan ini, pemerintah sudah memutuskan untuk melakukan impor daging sapi lagi.

Namun, terkait jumlah pastinya, pemerintah mengaku sedang menghitung kebutuhan untuk pasar di seluruh Indonesia, khususnya untuk pasar Jabodetabek. Sebab, selama ini, kebutuhan daging sapi di Jabodetabek justru lebih besar.

"Untuk kebutuhan jumlah impornya, nanti tunggu dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian," tambahnya.

Hatta menganggap dengan melakukan importasi daging sapi ini, harga di pasar bisa stabil di harga Rp 75.000-Rp 80.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com