Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Yusuf Mansur Ingin Beli Merpati dan Bank Mutiara

Kompas.com - 18/07/2013, 14:30 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku sempat mendengar keinginan ustadz Yusuf Mansur untuk menyelamatkan sejumlah aset nasional yang saat ini sedang terbelit masalah, dengan cara membelinya.

Adapun aset yang ingin diselamatkan di antaranya PT Merpati Nusantara Airline serta membeli bank nasional melalui bisnis Patungan Usaha yang sempat dijalankannya.

Dahlan berkisah, saat itu Yusuf Mansur berbincang-bincang dengannya dan menyatakan niatnya untuk membuat bisnis yang lebih bermanfaat bagi umat.

"Beliau sempat berpikir, kenapa umat Islam yang besar ini tidak memiliki bank syariah yang besar. Makanya beliau berpikir, kenapa tidak mengakuisisi saham Bank Muamalat, daripada jatuh ke tangan asing," kata Dahlan saat ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Memang saat ini, sekitar 85 persen saham Bank Muamalat Indonesia telah dikuasai asing. Padahal bila umat Islam mau bersatu dan membeli saham Bank Muamalat tersebut, bank syariah pertama di Indonesia itu bisa menjadi bank nasional.

Selain itu, kata Dahlan, Yusuf Mansur ini juga pernah menyatakan niatnya ingin menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang bermasalah, seperti halnya membeli maskapai Merpati yang saat ini sedang terbelit utang Rp 6 triliun serta mengakuisisi Bank Mutiara yang semula bernama Bank Century itu.

Dahlan menjelaskan dengan bisnis patungan usaha tersebut, nantinya setiap umat atau masyarakat yang mau berinvestasi minimal Rp 500.000 per orang, maka dana tersebut bisa digunakan untuk membeli apapun.

"Misalnya saja, ada 10 juta masyarakat mau berpartisipasi, uangnya kan cukup untuk membeli Bank Mutiara atau Bank Muamalat atau bahkan Merpati sekalipun, ketimbang jatuh ke tangan asing," jelasnya menirukan ucapan Yusuf Mansur.

Dahlan pun akhirnya berpikir dan mengkaji usulan Yusuf Mansur tersebut. Saat ini, pihaknya sedang membuat tim khusus untuk bisa mewujudkan keinginan Yusuf Mansur tadi.

"Memang saya tidak ikut dalam bisnis patungan usaha sebelumnya. Tapi kalau proyek ini jadi, saya akan berpartisipasi," kata Dahlan mantap.

Secara terpisah, melalui akun twitternya (@Yusuf_Mansur), ustadz kondang ini juga menyatakan niatnya untuk membeli Bank Muamalat, bahkan perusahaan-perusahaan kelas wahid di dunia.

"Sekalian saja kita beli perusahaan-perusahaan yang sudah dimiliki asing. Masa sampai air saja dimiliki perusahaan asing. Rela?," kata Yusuf Mansur.

Yusuf mengaku saat ini pihaknya juga sedang belajar baik bisnis, hukum, ekonomi dan lain-lain. Dengan mengerti bidang-bidang tersebut, dirinya akan menjadi pintar dan bisa bermanfaat bagi masyarakat lain.

"Saya cuma mengerti sedikit. Kalau recehan dikumpulkan se-Indonesia, maka akan mampu menerbangkan Merpati dan menyehatkan Bank Mutiara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com