"Pada semester I tahun ini omzet waralaba mencapai 50 persen dari realisasi tahun lalu. Hal ini melihat perkembangan usaha waralaba di Indonesia yang makin bertumbuh," kata Kepala Seksi Direktorat Bina Usaha Kementrian Perdagangan, Iqbal Sofwan, Selasa (23/7/2013). Dia mengatakan sebagian besar pendapatan itu berasal dari waralaba di bidang otomotif, pendidikan, kuliner dan agen wisata.
Iqbal mengatakan tantangan utama bisnis waralaba nasional adalah peningkatan daya saing, jejaring fisik maupun non-fisik, dan fasilitas layanan. "Ini juga ke depan untuk meningkatkan omzet," kata dia.
Selain meningkatkan kapasitas, lanjut Iqbal, peningkatan iklim usaha yang kondusif juga menjadi tantangan lain bagi bisnis ini. Salah satu strategi pemerintah atas masalah ini, sebut dia, adalah reformasi perpajakan dan birokrasi. Apalagi saat ini sudah semakin mendekati penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2015.