Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Migas Semester I Capai 18,7 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 31/07/2013, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerimaan Negara dari pengelolaan indusri hulu minyak dan gas bumi (migas) pada semester I tahun ini mencapai 18,7 miliar dollar AS, atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 18,4 miliar dollar AS.

Sementara itu, produksi minyak per hari sudah mencapai 99 persen atau rata-rata 831.118 barel per hari dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2013 sebesar rata-rata 840.000 barel minyak per hari.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengklaim, pencapaian tersebut belum pernah terjadi dalam kurun waktu 3 tahun.

"Capaian produksi minyak nasional hingga 99 persen dari target APBN belum pernah terjadi dalam kurun waktu  tiga tahun terakhir. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir capaian produksi minyak nasional selalu dibawah 99%," ujarnya, Rabu (31/7/2013).

Ia mengatakan, keberhasilan capaian produksi minyak dan penerimaan negara tersebut merupakan hasil kerja keras para pekerja di SKK Migas, seluruh pekerja Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), pimpinan dan pekerja di Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral dan seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas.

Karena itu, Rudi memberikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional sehingga target penerimaan Negara dapat terlampaui.

Meskipun masih banyak KKKS belum berhasil melampaui target produksi minyak yang ditetapkan dalam APBNP 2013, namun beberapa di antaranya sudah berhasil dengan sangat baik melampaui target tersebut.

Lampaui Produksi

Ada tujuh KKKS yang berhasil melampaui target APBNP 2013 yaitu ConocoPhillips Indonesia Ltd, Vico Indonesia, Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera), PHE ONWJ, Chevron Pacific Indonesia, Medco E&P Indonesia (Rimau) dan ConocoPhillips (Grissik) Ltd.

Rinciannya sebagai berikut: ConocoPhillips Indonesia Ltd berhasil mencapai produksi minyak sebesar rata-rata 34.867 barel per hari dari target dalam APBNP 2013 sebesar 32.890.

Vico Indonesia berhasil memproduksi minyak sebanyak 13.740 barel per hari dari target 13.010 barel per hari. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatra) berhasil memproduksi minyak sebesar 6.841 barel per hari dari target 6.630 barel per hari;

PHE ONWJ berhasil memproduksi minyak sebesar 38.996 barel per hari dari target 38.080 barel per hari; Chevron Pacific Indonesia berhasil memproduksi minyak sebesar 323.014 barel minyak per hari dari target 319.430 barel per hari.

Medco E&P Indonesia ( Rimau) berhasil memproduksi minyak sebesar 14.086 barel per hari dari target 14.060 barel per hari.

Untuk KKKS yang masih belum dapat memenuhi target yang ditetapkan di dalam APBNP-2013 maupun target didalam Work, Program and Budget (WP&B), Rudi berharap mereka bisa meningkatkan kinerjanya.

“Kinerja yang belum mencapai target agar segera ditingkatkan agar target produksi minyak nasional juga bisa terlampaui. Apa yang kita lakukan sekarang ini adalah bekerja untuk Negara, untuk kepentingan Nasional karena itu mari kita berkolaborasi dan bekerja bersama-sama,” ujarnya. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com