Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Devisa, Pemerintah Perlu Dekati Pemilik Dana

Kompas.com - 07/08/2013, 08:47 WIB
Dewi Indriastuti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Fasilitas barter valas atau foreign exchange swap bisa dimanfaatkan untuk menarik investor atau dana orang Indonesia yang masih berada di luar negeri. Namun, pemerintah harus lebih dulu mendekati pemilik dana tersebut secara personal, dengan dukungan Bank Indonesia.

Informasi yang dihimpun Kompas sampai dengan Selasa (6/8/2013), ada dana miliaran dollar AS milik orang Indonesia yang disimpan di Singapura. Dana tersebut meninggalkan Indonesia saat krisis ekonomi tahun 1997/1998. Sebagian hasil ekspor yang disimpan di Singapura, menambah jumlah dana valas itu.

Menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Tony Prasetiantono, jika ada kepastian lindung nilai valas, pemilik dana berpeluang diajak ikut dalam lelang valas. Lelang valas yang diselenggarakan BI berlangsung setiap hari Kamis.

”Agar lebih efektif, undang pemilik dana ini untuk berdiskusi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi, Presiden terjun langsung untuk melakukan persuasi,” kata Tony.

Lobi informal diyakini akan lebih efektif, karena sifatnya lebih cair. Selama ini, sudah ada bank yang berupaya mendekati pemilik dana tersebut agar mau memindahkan sebagian dananya ke bank di Indonesia. Namun, upaya tersebut belum berhasil.

Jika berhasil, setidaknya 20 miliar dollar AS-30 miliar dollar AS bisa dibawa kembali ke Indonesia. Dana itu bisa digunakan untuk memperkuat investasi di Indonesia, misalnya dalam infrastruktur atau portofolio pasar keuangan.

140 miliar dollar AS

Saat ini, dana yang tersimpan di Singapura itu diperkirakan 140 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.428 triliun. Jumlah itu hampir sebesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 yang sebesar Rp 1.502 triliun.

Lelang valas yang memiliki jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan, bisa menjadi pintu masuk bagi pemilik modal untuk merambah investasi lain. ”Momentum terpenting adalah masuk lewat lelang valas ini, karena langsung menambah cadangan devisa,” ujar Tony.

Fasilitas lelang valas memungkinkan investor pemilik dollar AS berinvestasi pada portofolio pasar uang di Indonesia, dengan denominasi rupiah. Investor, melalui bank di Indonesia, bisa mengikuti lelang valas untuk menentukan premi yang disepakati. Valas itu ditukarkan dengan rupiah, hingga masa jatuh tempo.

Selain itu, eksportir juga belum wajib menyimpan dana hasil ekspor pada bank di Indonesia. BI baru mewajibkan dana ekspor masuk melalui bank yang beroperasi di Indonesia, tanpa kewajiban menetap dan tidak wajib ditukarkan ke dalam rupiah.

Sebenarnya, ada kemungkinan pemilik valas menyimpan dananya pada trustee (pengelola devisa) perbankan. Namun, diperkirakan, belum banyak pemilik valas yang menyerahkan dananya untuk disimpan di trustee bank.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah memaparkan, untuk menjalankan trustee, bank perlu akses di pasar internasional. Untuk itu, perlu modal dan daya saing yang kuat. Faktanya, bank di Indonesia masih kalah dari bank di Singapura yang bermodal besar dan bagus akses ke pasar internasionalnya.

Dengan demikian, peluang menarik dana yang disimpan di Singapura itu, untuk dipindahkan ke trustee di Indonesia, cukup berat. Apalagi, trustee di Indonesia belum diatur UU.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansury mengakui, telah memperoleh izin prinsip penyelenggaraan trustee dari BI. Jadi sudah tiga bank BUMN memiliki izin trustee, yakni Bank Mandiri, BRI, dan BNI.

Industri minyak dan gas termasuk yang memiliki dana valas cukup besar, bisa mencapai Rp 200 triliun per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com