"(Kenaikan ini) bagus. Dalam situasi seperti ini, yang dipentingkan stabilitas," kata Chatib di istana, Jakarta, Kamis (29/8/2013). Dia pun menegaskan pertumbuhan ekonomi tidak akan terganggu dengan kenaikan BI rate dari 6,5 persen ke 7 persen, terutama dengan patokan pertumbuhan ekonomi di 5,9 persen pada 2013.
"Untuk jaga (pertumbuhan ekonomi) paket (kebijakan) sudah keluar. Yang penting jangan ada PHK (pemutusan hubungan kerja, red)," jabar Chatib. Kenaikan BI rate sebesar 50 basis poin, tegas dia, konsisten dengan target pertumbuhan ekonomi 5,9 persen dan upaya menekan defisit neraca berjalan. Dia pun berkeyakinan iklim investasi tidak akan terganggu oleh langkah Bank Indonesia ini.
Chatib juga berpendapat kenaikan BI rate merupakan upaya Bank Indonesia dari sisi moneter untuk turut mengantisipasi kenaikan inflasi. "Dia (Bank Indonesia, red) juga antisipasi kenaikan inflasi. Perkiraan pemerintah inflasi (2013) di 9,2 persen. Mudah-mudahan dengan (inflasi) volatile food, bisa lebih rendah," kata dia.