Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik tetapi Impor Migas Tetap Tinggi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 02/09/2013, 16:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski harga bahan bakar minyak (BBM) sudah naik sejak 22 Juni 2013, yang artinya diharapkan dapat menekan konsumsi dan menurunkan impor, nyatanya impor migas pada Juli 2013 masih menunjukkan kenaikan.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin saat sesi tanya jawab dalam konferensi pers inflasi Agustus 2013 di gedung BPS, Jakarta, Selasa (2/9/2013).

"Kebutuhan konsumsi BBM untuk menghadapi Lebaran pada awal Agustus masih tinggi, juga untuk arus baliknya," ungkap Suryamin.

Nilai impor migas pada Juli 2013 tercatat sebesar 606,3 juta dollar AS atau naik 17,17 persen dibanding Juni 2013 (bulan ke bulan). Kenaikan juga terjadi pada impor nonmigas sebesar 9,71 persen menjadi 1.175,5 juta dollar AS. "Dari volume, impor migas naik. Juni 2013 sebesar 4,04 juta ton. Juli 2013 sebesar 4,67 juta ton," ucap Suryamin.

Lebih lanjut, ia merinci peningkatan impor migas tersebut disebabkan oleh naiknya nilai impor semua komponen migas, yaitu minyak mentah sebesar 60,8 juta dollar AS (naik 5,44 persen), serta hasil minyak sebesar 544,3 juta dollar AS (naik 24,83 persen).

Selama Januari-Juli 2013, kumulatif impor migas mengalami peningkatan sebesar 2.047,1 juta dollar AS (naik 8,46 persen berdasarkan year on year). Namun, impor migas turun signifikan sebesar 3.022,3 juta dollar AS (3,41 persen year on year).

Selama Januari-Juli 2013, nilai impor Indonesia mencapai 111.828,4 juta dollar AS, atau turun 975,2 juta dollar AS (0,86 persen year on year).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com