Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Bergejolak, Cadangan Devisa per Agustus Naik Tipis

Kompas.com - 06/09/2013, 16:59 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai cadangan devisa Indonesia hingga periode Agustus 2013 hanya naik tipis menjadi 92,997 miliar dollar AS. Bulan sebelumnya, cadangan devisa Indonesia hanya sebesar 92,671 miliar dollar AS.

Dalam pengumuman di laman BI, rincian cadangan devisa ini terdiri dari uang primer yaitu uang kertas dan uang logam yang diedarkan mencapai 437,037 miliar dollar AS, menurun dibanding bulan sebelumnya 473,521 miliar dollar AS.

Sementara itu, saldo giro bank pada BI mencapai 236,71 miliar dollar AS, sedikit naik dari bulan sebelumnya 235,413 miliar dollar AS. Sedangkan, tagihan bersih kepada pemerintah pusat mencapai 142,75 miliar dollar AS, menurun dibanding bulan sebelumnya sebesar 157,86 miliar dollar AS.

Sementara kredit likuiditas mencapai 6,935 miliar dollar AS, naik tipis dibanding bulan sebelumnya sebesar 6,934 miliar dollar AS. Sedangkan dana untuk operasi pasar terbuka, BI mencatat kenaikan signifikan menjadi sebesar 174,055 miliar dollar AS, dari bulan sebelumnya sebesar 133,306 miliar dollar AS.

Gubernur BI Agus Martowardojo menganggap nilai cadangan devisa saat ini masih aman. Namun bank sentral akan terus berupaya menjaga nilai cadangan devisa di level aman.

"Cadangan devisa masih aman. Kalau seandainya cadangan devisa menurun itu karena memang adanya capital outflow dan kalau ada outflow, kemudian perlu ada dukungan dan akhirnya terjadi pengurangan di cadangan devisa. Ini sangat wajar," kata Agus saat ditemui di kantor BI Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Ia menambahkan, bank sentral akan terus melakukan berbagai bentuk paket kebijakan untuk menjaga likuiditas valuta asing (valas) ini. Berbagai paket kebijakan baik yang berjangka pendek maupun berjangka panjang ini akan terus dilakukan demi stabilitas kondisi moneter.

Hingga saat ini, kata Agus, kondisi fundamental Indonesia masih baik. Bank sentral tetap akan merespon kondisi akibat gejolak di pasar. "Kita akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah. Saya yakin kondisinya akan lebih baik," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com