"BI merevisi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 menjadi 5,5-5,9 persen dari semula 5,8-6,2 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah saat mengumumkan hasil RDG, Kamis (12/9/2013).
Menurut Difi, dari sisi domestik, perlambatan ekonomi Indonesia terlihat dari berbagai hasil survei BI seperti survei penjualan eceran dan survei keyakinan konsumen yang mengindikasikan konsumsi rumah tangga cenderung melambat pada semester 2 tahun 2013.
"Berbagai indikator investasi seperti impor barang modal, penjualan alat-alat berat, dan konsumsi listrik industri manufaktur mengonfirmasi bahwa investasi nonbangunan diperkirakan alami kontraksi pada semester 2 tahun 2013," ujarnya.
Sementara itu di sisi eksternal, ekspor riil diperkirakan membaik di tengah masih melemahnya harga-harga komoditas ekspor Indonesia.
"Ke depan, sejalan dengan prospek ekonomi global yang tidak sekuat perkiraan semula, BI juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 menjadi dalam kisaran 5,8-6,2 persen dari semula 6,0-6,4 persen," kata Difi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.