Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Axis, Peringkat XL Terpengaruh

Kompas.com - 27/09/2013, 17:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fitch Ratings menilai, peringkat PT XL Axiata (EXCL) yakni BBB/Stable akan terpengaruh oleh akuisisi yang dilakukannya atas PT Axis Telecom (Axis) yang didanai dari utang. Fitch berpendapat, jika akuisisi selesai, pangsa pasar serta pendapatan perusahaan bisa naik 22 persen, dari saat ini 19 persen.

Selain itu, XL juga bisa meningkatkan daya saingnya berkompetisi dengan kompetitor, PT Indosat Tbk. Selain itu, XL juga bakal mendapatkan tambahan akses ke 15 Mhz dalam spektrum 1800 MHz, dan tambahan 10MHz dalam spektrum 2100 MHz.

XL juga mendapat 14 juta pelanggan baru, yang berpotensi bisa menyumbang pendapatan tahunan 260 juta dollar AS. Juga akan ada arus modal dan operasional yang lebih hemat sekitar 800 juta dollar AS, dan XL juga mendapatkan 1.600 menara telekomunikasi.

“Akuisisi ini akan mengisi kesenjangan spektrum XL, yang terendah antara tiga operator. Akuisisi saham Axis menempatkan total aset spektrum XL setara dengan Indosat, yakni 55Mhz dan hanya beda tipis dengan pemimpin pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di 60MHz,” jelas pernyataan Fitch hari ini, Jumat (27/9/2013).

Tak hanya itu, XL bisa mendapatkan akses ke spektrum 1800MHz, yang merupakan spektrum yang paling cocok untuk segmen layanan data. Menurut XL, utang/EBITDA naik kurang dari 2x (akhir - Juni 2013 : 1,9 x), dan pasca transaksi, perusahaan akan memiliki profil deleveraging yang kuat.

XL mendanai sebagian akuisisi melalui pinjaman pemegang saham, dan juga dari induk, Axiata Group Berhad (Axiata). Fitch percaya, bahwa EBITDA tahunan XL sekitar US$ 850 juta – US$ 900 juta. Menurut Fitch, peringkat BBB berkaitan erat dengan peran Axiata sebagai induk yang memiliki komitmen atas akuisisi yang dilakukan XL tersebut.

Fitch berpendapat, nantinya industri telekomunikasi di Indonesia akan melakukan konsolidasi lagi.  Diproyeksikan, dalam jangka menengah, jumlah operator telekomunikasi turun menjadi empat atau lima, dari 10 operator yang beroperasi sekarang.

Saat ini, ada enam operator yang memiliki kerugian EBITDA dan berusaha meraih pangsa pasar agar bisa memperkuat bisnisnya. Sementara itu, operator CDMA dianggap perlu melakukan konsolidasi agar bisa mengimbangi perbedaan tarif layanan dengan operator GSM. ( Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com