Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Inovasi Indonesia Stagnan?

Kompas.com - 10/10/2013, 15:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar manajemen Rhenald Kasali mengemukakan, inovasi di Indonesia cenderung stagnan. Ia mengatakan, tidak adanya fasilitas keuangan pendukung menjadi salah satu penghambat berkembangnya inovasi di Indonesia.

"Kenapa inovasi Indonesia stagnan? Kalau dalam jangka pendek ada banyak 'lembah kematian'nya. Dan itu normal. Tapi, kita tidak punya lembaga pelengkap yang mendukung, seperti venture capital," kata Rhenald di Hotel Sultan, Kamis (10/10/2013).

Rhenald mengatakan, perbankan hanya mau mengambil bisnis dengan resiko rendah. Saat ada bisnis dengan resiko tinggi, perbankan langsung menghindar. Hal ini karena ada ketentuan manajemen resiko dari Bank Indonesia (BI).

"Sedangkan inovasi itu resikonya tinggi. 10 tahun juga belum tentu balik modal. Di Indonesia belum ada venture capitalist," ujar Rhenald.

Selain alpanya fasilitas pendukung keuangan, sebut dia, keterbatasan cara berpikir peneliti menjadi hambatan lain. Ia menilai cara berpikir peneliti Indonesia sangat internal, karena hanya berkutat di almamater tanpa adanya "perkawinan pemikiran" dengan peneliti dari universitas atau institusi lain.

"Secara ilmiah mereka benar, tapi tidak bisa diaplikasikan di masyarakat. Sedangkan market maunya bukan yang ribet, tapi yang simpel dan menjawab," ujar Rhenald.

Pertukaran pemikiran dengan peneliti dari institusi lain menurutnya akan melahirkan cara berpikir yang lebih berwarna karena peneliti akan memperoleh cara pandang baru. "Cobs lihat AS bisa maju karena ada perkawinan pemikiran dari berbagai macam latar belakang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com