Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September, Ekspor CPO Menggeliat

Kompas.com - 14/10/2013, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mulai menggeliat setelah mengalami penurunan harga selama tiga bulan terakhir. Gairah pasar CPO global terjadi karena naiknya peningkatan permintaan CPO dan turunannya di bulan September 2013.

Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam laporannya hari ini, Senin (14/1/2013) menyebutkan, ekspor CPO dan turunnanya naik menjadi 1,64 juta di September dari 1,48 juta ton bulan di Agustus. Kenaikan jumlah ekspor itu mencapai 160.810 ton atau naik 10,85 persen.

Dibanding dengan bulan yang sama tahun lalu, volume ekspor CPO juga naik dari 1,38 juta ton September 2012 menjadi 1,64 juta ton di September 2013 atau naik 261.690 ton atau menguat 18,94 persen.

Sumber kenaikan harga CPO terjadi karena keterlambatan panen kedelai di Amerika Serikat (AS) karena hujan yang terus mengguyur Midwest AS. Kemudian, panen bunga matahari juga terlambat karena cuaca yang basah di Rusia dan Ukraina, yang menyebabkan ekspor minyak nabati negara-negara itu berkurang cukup drastis.

Turunnya produksi minyak nabati dunia itulah yang menaikkan permintaan CPO dari Indonesia. Pada September lalu, ekspor CPO Indonesia ke AS tercatat naik 38.760 ton atau naik 210 persen dibandingkan dengan bulan Agustus, dari 18.410 ton menjadi 57.170 ton.

Sementara itu, India tercatat sebagai pengimpor CPO dan tertinggi dari Indonesia, meskipun nilai mata uang India terhadap dollar belum menunjukkan penguatan yang berarti. India harus menambah stok minyak nabati di menjelang hari raya Idul Adha yang biasanya konsumsi pangannya juga meningkat.

Ekspor CPO ke India bulan September naik menjadi 431.240 ton atau naik 81.540 ton (23,3 ton) dibandingkan ekspor bukan Agustus. Sementara itu permintaan dari China juga tercatat meningkat menjadi 182.740 ton atau naik 12.440 ton (7,3 persen) dibandingkan bulan lalu.

Bertolak belakang dengan negara Uni Eropa, volume ekspor CPO dan turunannya ke negara Uni Eropa turun 359.230 ton di bulan Agustus menjadi 260.740 ton di September atau turun sebesar 98.490 ton (27,4 persen).

Pemberlakuan Anti Dumping Duties pada impor biodiesel yang berasal dari CPO dan minyak kedelai diperkirakan berpengaruh negatif terhadap impor bahan baku biodiesel dari Indonesia dan Argentina yang cukup signifikan.

Disamping itu panen raya rapeseed dan biji bunga matahari walaupun sempat terlambat di negara Uni Eropa juga menyebabkan stok bahan baku biodiesel dan minyak nabati naik. Sentimen positif ini juga diperkirakan sebagai penyebab lain mengapa permintaan untuk biodiesel dan bahan bakunya di Eropa turun. (Asnil Bambani Amri, Uji Agung Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com