Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2030, Indonesia Diprediksi Jadi Pengimpor Gas Alam

Kompas.com - 14/10/2013, 19:51 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara pengimpor gas alam di tahun 2030. Hal itu bisa terjadi jika pemerintah tidak menemukan sumber-sumber gas alam baru.

S Chandler, Penasihat Senior Khusus untuk Infrastruktur dan Kerjasama Pemerintah dan Swasta di ADB mengatakan, secara khusus studi ini menunjukkan bahwa Indonesia akan terus menjadi negara pengekspor batubara dan ketergantungannya pada impor minyak akan terus meningkat.

"Indonesia diprediksi akan menjadi pengimpor gas alam setelah 2030, kecuali bila sumber-sumber gas alam baru mulai berproduksi sebelumnya," kata Chandler dalam siaran pers di Jakarta, Senin (14/10/2013).

Studi ini menyarankan agar berbagai upaya untuk efisiensi energi diarahkan pada penanganan permintaan minyak yang terus meningkat dan mengakibatkan perlunya impor. Upaya diversifikasi energi di Indonesia juga akan membuat konsumsi batubara meningkat.

Oleh karenanya, Chandler menyarankan bahwa penting bagi Indonesia untuk segera mengimplementasikan teknologi penggunaan batubara yang mutakhir, khususnya pada sektor energi, untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan sumberdaya tersebut.

ADB menganggap bahwa ketergantungan Asia Pasifik terhadap bahan bakar fosil akan memunculkan permasalahan terkait penentuan harga, ketahanan energi, serta dampaknya pada lingkungan.

Emisi karbondioksida di Asia Pasifik diprediksi akan berlipat ganda pada 2035 atau lebih dari setengah emisi di seluruh dunia. Chandler menambahkan, apabila tidak ada upaya untuk menurunkan ketergantungan pada minyak atau memanfaatkan energi dengan lebih efisien dan ramah lingkungan, hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada meningkatnya kesenjangan energi dan perubahan iklim.

"Dengan melakukan kombinasi sumberdaya energi yang tepat, penerapan teknologi terkini, dan pemanfaatan energi terbarukan, proyeksi pertumbuhan permintaan energi di atas berpotensi untuk berkurang hingga hampir separuhnya," tambahnya.

Harapan terbesar untuk pengurangan ini terdapat pada proses pengkilangan minyak dan pengolahan gas alam yang lebih efisien, yang disertai dengan upaya untuk mengurangi permintaan energi.

Selain itu, terdapat potensi besar untuk terus mendorong pertukaran energi lintas batas di kawasan Asia Tenggara, Selatan dan Tengah. Tujuan utama upaya ini adalah untuk menciptakan pasar energi antar Asia pada 2030, yang diharapkan juga berdampak positif pada peningkatan peluang ekonomi dan terciptanya hubungan antar-negara yang makin erat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com