Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarum Menangkan Sengketa Merek Autoblack

Kompas.com - 23/10/2013, 10:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Perusahaan rokok ternama, PT Djarum bisa bernafas lega. Pasalnya, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan untuk menolak gugatan pembatalan merek Djarum Black Autoblackthrough yang dilayangkan pengusaha lokal, Lie Reza Aliwarga.

Ketua Majelis Hakim, Gosen Butar Butar, pada pertimbangan putusannya Selasa (22/10/2013), menjelaskan Lie Reza tidak memiliki legal standing alias kedudukan hukum selaku penggugat. Sebab, perjanjian lisensi antara Lie Reza dengan Aghi Soebekti selaku pendaftar pertama merek Autoblackthrough ternyata tidak tercatat di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HKI).

Meski sudah mengajukan pendaftaran, Lie Reza belum menyetorkan biaya pendaftaran sehingga pihak Ditjen HKI belum mencatat di daftar umum merek. Dengan demikian, lisensi merek yang diterima Lie Reza menjadi tidak berlaku. Sesuai dengan pasal 43 ayat 3 dan ayat 4 UU Merek, Lie Reza tidak punya legal standing untuk menggugat.

Kuasa hukum Lie Reza, Jaswin Damanik mengaku masih pikir–pikir untuk mengajukan upaya hukum kasasi atas putusan tersebut. Sementara kubu Djarum menyambut baik putusan ini. "Mereka tidak punya legal standing karena penggugat harus menerima lisensi dari pemilik merek dan harus terdaftar dulu," kata Musa Sinambela, kuasa hukum Djarum.

Kasus ini bermula karena Lie Reza tidak terima dengan pendaftaran merek Djarum Black Autoblackthrough oleh Djarum di kelas 41 No IDM000293907 pada 16 Februari 2011. Lie Reza beranggapan penggunaan kata Autoblackthrough oleh Djarum tidak sah. Selain itu, merek tersebut memilik persamaan dengan merek miliknya.

Pasalnya, Lie mengklaim telah mendapat lisensi penuh atas merek Autoblackthrough dari Aghi Soebekti, pendaftar pertama merek itu No. IDM000219729 tanggal 5 Oktober 2009 untuk kelas 35. Lisensi ini Lie dapat melalui perjanjian 12 Oktober 2009. (Wuwun Nafsiah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com