Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta dan Sekitarnya tak Lagi Favorit Bagi Investor

Kompas.com - 28/10/2013, 14:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Di tahun-tahun mendatang Jakarta, Karawang, Bekasi, dan Jawa Barat tak lagi menjadi daya tarik para investor untuk membangun industrinya.

Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani menjelaskan, para investor akan beralih ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini karena kawasan tersebut mensyaratkan upah minimum provinsi yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

"Tren ke depan, kawasan ekonomi industri di luar Jawa akan berkembang. Yang di Jawa, pabrik akan berpindah. Jakarta, Karawang, tidak diminati karena UMP tinggi, dan resikonya juga tinggi," kata Aviliani di Jakarta, Senin (28/10/2013).

Untuk itu, pertumbuhan kawasan ekonomi industri di luar kawasan Jabodetabek bakal mendorong kebutuhan listrik yang semakin besar di daerah. Artinya, lanjut Aviliani PLN harus mengantisipasi kesesuaian antara pasokan dan permintaan. Padahal, cadangan listrik di Jawa hanya 30 persen.

Sementara itu, cadangan listrik jauh lebih minim di luar Jawa seperti Sumatera, yang hanya sekitar 15 persen.

Ditanya mengenai antisipasi atas pertumbuhan kawasan ekonomi industri di daerah, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, untuk Jawa, perpindahan pabrik justru akan berdampak baik bagi PLN. Selama ini,sekitar 3.000 megawatt listrik tiap harinya mengalir dari Jawa Timur ke Jawa Barat, DKI dan Banten, pusat-pusat industri.

"Kalau Jawa Tengah dan Jawa Timur bisa ditingkatkan industrinya, kondisinya bisa seimbang, bisa balance. Cadangannya tetap sama, karena persebarannya saja yang semakin merata," pungkas Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com