Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral India Diperkirakan Naikkan Suku Bunga Acuan Lagi

Kompas.com - 29/10/2013, 07:10 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com — Bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI), diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku bunga untuk kedua kali berturut-turut, Selasa (29/10/2013). Inflasi di negara itu masih saja melaju tinggi.

Para ekonom memperkirakan RBI akan meningkatkan tingkat suku bunga repo —suku bunga untuk uang yang dipinjamkan kepada bank-bank komersial— sebesar 25 basis poin menjadi 7,75 persen pada pertemuan kebijakan moneter di Mumbai.

"Kami perkirakan gubernur RBI menjadi tak kenal lelah dalam mengejar manajemen inflasi," kata Shubhada Rao, kepala ekonom pada bank swasta Yes Bank.

Gubernur baru RBI Raghuram Rajan —yang telah memperingatkan dia siap mengambil langkah-langkah tidak populer untuk membawa perekonomian kembali ke jalurnya— mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga pada September.

Meskipun mengalami perbaikan dalam sentimen investor dan penguatan rupee sejak ia mengambil alih posisi Gubernur RBI, kenaikan suku bunga lain diperkirakan dilakukan pada hari ini dalam menghadapi angka inflasi yang sudah menembus 5 persen untuk empat bulan berturut-turut.

"Berbagai survei, termasuk yang dilakukan RBI, menunjukkan bahwa kepercayaan bisnis masih lemah, sementara ekspektasi inflasi telah meningkat lagi," tulis bank sentral mengatakan dalam laporan makro ekonomi, Senin (28/10/2013) malam.

"Kebijakan moneter dibutuhkan untuk tujuan menahan ekspektasi inflasi selama menangani risiko pertumbuhan secara tepat," tambah pernyataan itu. Inflasi tahunan India melonjak ke level tertinggi tujuh bulan, sebesar 6,46 persen untuk September 2013, didorong oleh lonjakan harga pangan dan bahan bakar.

"Inflasi tetap menjadi kekhawatiran besar pada tahap ini," kata kepala ekonom lembaga pemeringkat lokal Crisil, DK Joshi, yang juga memperkirakan bakal diambilnya kebijakan kenaikan suku bunga oleh RBI.

Bank sentral India akan mengumumkan kebijakannya pada pukul 11.00 waktu setempat atau sekitar pukul 12.30 WIB (05.30 GMT). Perekonomian India tumbuh 4,4 persen pada kuartal April-Juni 2013, angka pertumbuhan yang paling lambat dalam empat tahun terkahir.

Para pemimpin bisnis menunggu penurunan suku bunga dengan alasan untuk menggerakkan kembali ekonomi domestik yang melamban. Sebaliknya, RBI memperkirakan "perbaikan moderat dalam pertumbuhan" di paruh kedua tahun fiskal hingga Maret 2014 "didukung musim hujan yang baik dan beberapa perbaikan dalam pertumbuhan industri".

Ekspektasi tinggi telah meningkat terhadap Rajan, mantan kepala ekonom Dana Moneter Internasional (IMF) dengan julukan "The Guv", sejak dia datang ke kantor RBI dalam periode kekacauan ekonomi.

Rupee telah memperoleh kembali kekuatannya dari rekor terendah sejak Rajan mengambil alih jabatan gubernur RBI dan mengumumkan untuk meningkatkan arus modal asing ke dalam negeri dan meningkatkan cadangan devisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com