Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Rupiah Bakal Berlanjut Lagi?

Kompas.com - 04/11/2013, 07:41 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju nilai tukar rupiah kembali berbalik arah, melemah sepanjang pekan lalu. Apakah tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut sepanjang pekan ini?

Pada awal pekan lalu rupiah masih bertahan di area positif setelah dollar AS menunjukkan pelemahan. Adanya rilis kenaikan durable goods order yang juga diikuti dengan peningkatan wholesale inventories AS sempat membuat laju dollar AS sedikit menguat.

Tekanan pada greenback muncul lagi dengan keluarnya rilis consumer confidence index yang tercatat lebih rendah dari periode sebelumnya. Data ini menguatkan asumsi menguatnya alasan The Fed mempertahankan kebijakan stimulusnya.

Terapresiasinya rupiah di awal pekan lalu juga terimbas penguatan sejumlah mata uang Asia. Sayangnya, laju nilai tukar mata uang Garuda mulai berbalik melemah seiring dengan penantian pelaku pasar terhadap pertemuan dua hari Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

"Pelaku pasar cenderung long position pada dollar AS sebagai langkah antisipasi terhadap hasil pertemuan FOMC tersebut. Padahal dari rilis data-data ekonomi AS masih variatif di mana data home sales-nya membaik tapi produksi industrinya menurun," tulis riset Trust Securities, Minggu (3/11/2013).

Rupiah diproyeksikan masih melanjutkan pelemahannya seiring aksi pelaku pasar yang mencoba mendiskon sentimen The Fed. Di sisi lain, ekspektasi mulai meningkatnya kebutuhan dollar AS menjelang akhir bulan dan kecenderungan variatif rilis pelemahan data ekonomi di Asia turut memperlambat laju rupiah.

"Rupiah diproyeksikan ada di Rp 11.420-11.315 per dollar AS (kurs tengah BI)," tulis Trust Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com