Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Jabodetabek Jauh Lebih Padat Dibanding di Jepang

Kompas.com - 04/11/2013, 18:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktut Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan, KRL Jabodetabek dalam sehari mengangkut 500 orang lebih banyak jika dibandingkan dengan di Jepang.

“Kalau standarnya Jepang satu gerbong 150 orang, pengumpang masih bisa baca koran. Kalau KRL Jabodetabek, satu gerbong 200 orang, paling tidak masih bisa baca BB (BlackBerry),” kata Tri di kantornya, Jakarta, Senin (4/11/2013).

Untuk menambah pelayanan pengguna KRL, Tri mengatakan, pihaknya terus melakukan penambahan armada. Harapannya, hingga 2019 mendatang, KCJ dapat mengangkut 1,2 juta penumpang per hari.

Asal tahu saja, sepanjang 2009, KCJ telah menambah 8 unit KRL seri 8500, yang didatangkan dari Tokyo Metro. Sedangkan di tahun berikutnya menambah 110 unit KRL, seri 7000.

Pada 2011, KCJ telah mendatangkan 100 unit KRL terdiri dari beberapa unit seri 203 dari JR East, serta beberapa unit seri 6000 dan seri 05 dari Tokyo Metro. KCJ kembali mendatangkan 90 unit KRL dari JR East seri 203.

“Sepanjang 2013 ini kami mendatangkan 180 unit KRL seri 205 dari JR East. Kalau untuk tahun depan, Jepang bilang bisa menyiapkan gerbong bekas 160 unit,” lanjut Tri.

Awal November ini KCJ telah mendatangkan 30 unit gerbong KRL dari Jepang sehingga sampai Desember nanti sudah ada penambahan 140 unit gerbong dari rencana 2013 sebanyak 180 unit gerbong.

Namun, ia menambahkan hingga Desember nanti tak ada penambahan rangkaian perjalanan. Hal itu lantaran gerbong-gerbong baru digunakan untuk mengganti sementara gerbong-gerbong yang rusak, seperti pendingin udara yang tak bekerja.

“Bahwa dengan kereta seri 205, di bulan Desember ini, tidak akan bisa nambah rangkaian perjalanan, tapi mengganti yang rusak. Januari tambah lagi, baru ada pengurangan (kepadatan penumpang),” harap Tri.

Ia menambahkan, saat ini KCJ mengoperasikan 600 unit KRL yang bisa mengangkut 600.000 penumpang per hari. “Kapan bisa angkut 1,2 juta orang per hari tergantung dari Jepang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com