Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Negatif

Kompas.com - 06/11/2013, 07:11 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com
- Saham-saham di Wall Street sebagian besar berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB). Para analis menyebutkan, pasar memerlukan waktu setelah membukukan sejumlah rekor dalam beberapa minggu terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 20,90 poin (0,13 persen) menjadi ditutup pada 15.618,22.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 4,96 poin (0,28 persen) menjadi berakhir pada 1.762,97, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 3,27 poin (0,08 persen) menjadi 3.939,86.

Pasar dibuka lebih rendah setelah Uni Eropa memangkas perkiraan pertumbuhan zona euro 2014. Meski sempat mengalami reli, tetapi kenaikannya tidak cukup untuk menarik dua dari tiga indeks utama ke wilayah positif.

Art Hogan, kepala strategi produk untuk riset ekuitas di Lazard Capital Markets, mengatakan penjualan bisa diperkirakan karena ekuitas telah banyak meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami punya beberapa 'angin' di belakang kami di sini, tetapi kami juga punya pasar yang bekerja dengan cara yang cukup tinggi dalam waktu singkat," kata Hogan.

Aktivitas ekonomi AS di sektor non-manufaktur tumbuh pada Oktober untuk ke-46 bulan berturut-turut, kata Institute for Supply Management pada Selasa. Indeks non-manufaktur tercatat 55,4 pada Oktober, lebih tinggi dari angka September 54,4.

Selain itu, investor tampak waspada menempatkan taruhan besar menjelang dua data ekonomi utama yang akan keluar akhir pekan ini. Departemen Perdagangan akan merilis angka produk domestik bruto kuartal ketiga pada Kamis (7/11), diikuti data penggajian (payroll) non-pertanian Oktober oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (8/11).

Investor akan memantau data secara teliti untuk mencari petunjuk rencana masa depana program pelonggaran kuantitatif The Fed.

Pekan lalu, bank sentral AS memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter longgarnya tak berubah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pejabat Fed sepakat untuk menunggu lebih banyak bukti bahwa kemajuan ekonomi akan berkelanjutan sebelum membuat penyesuaian apapun.

Investor juga mengawasi perusahaan media sosial Twitter, yang diharapkan akan menentukan harga penawaran umum perdana (IPO) pada Rabu dan memulai perdagangan pada Kamis di New York Stock Exchange. Debut Twitter paling diantisipasi oleh investor sejak IPO Facebook pada 2012.

Raksasa ritel farmasi CVS Caremark naik 2,0 persen setelah labanya 1,09 dollar AS per saham mengalahkan perkiraan sebesar tujuh sen. Perusahaan juga meningkatkan proyeksi laba setahun penuh karena penjualan yang kuat dari kisaran 3,90-3,96 dollar AS per saham menjadi 3,98-4,01 dollar AS per saham.

Perusahaan fashion mewah Michael Kors melonjak 5,8 persen setelah labanya melampaui harapan tiga sen menjadi 71 sen per saham karena penjualannya melonjak. Penjualan toko-tokonya di Amerika Utara naik 21 persen.

Perusahaan energi Kanada Encana naik 2,8 persen setelah mengumumkan strategi baru perusahaan yang menekankan pengembangan minyak pada biaya gas alam, memotong 20 persen stafnya, melepaskan beberapa aset dan mempertahankan divinden lebih rendah.

Perusahaan pupuk CF Industries turun 3,7 persen setelah pendapatannya merosot 42 persen menjadi 234,1 juta dollar AS karena kondisi sulit industri di tengah tingginya pasokan. Namun, perusahaan menunjuk "prospek permintaan yang baik dan dinamika harga menguntungkan" untuk pasar nitrogen 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com