"Konsolidasi terkait belum rampungnya proses koreksi ekonomi dalam memulihkan defisit neraca transaksi berjalan, yang diharapkan dapat menurun tahun depan," kata Agus, Kamis (14/11/2013).
Impor yang semakin terkendali sejalan dengan proses koreksi ekonomi domestik diharapkan mendukung perbaikan neraca transaksi berjalan. Agus memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan membaik dalam kisaran 5,8 sampai 6,2 persen. Prospek ini ditopang perbaikan ekspor sejalan dengan membaiknya perekonomian global dan permintaan domestik.
Adapun dari sisi harga, Agus memperkirakan inflasi pada 2014 akan kembali terkendali pada kisaran target 4,5 plus minus 1 persen.
Dampak positif berbagai kebijakan pemerintah dan BI diklaimnya berpengaruh terhadap prediksi tersebut. Inflasi bahan makanan dan inflasi administered prices diperkirakan kembali stabil. Adapun inflasi inti diperkirakan tetap terkendali karena ketersediaan pasokan terjaga, nilai tukar kembali stabil, dan ekspektasi inflasi yang terjaga.
"Untuk prospek perbankan tahun 2014, potensi belum kuatnya ekonomi dan kenaikan suku bunga perlu diantisipasi. Dalam kaitan ini, kami prakirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2014 berada pada kisaran 15 sampai 17 persen, dengan ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga pada kisaran yang sama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.