Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penyadapan, Indonesia Stop Impor Sapi Australia?

Kompas.com - 20/11/2013, 15:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh Australia berbuntut panjang, dan banyak sedikit mengancam hubungan dagang yang sudah terbangun antara kedua negara.

Selama ini, Australia menjadi satu-satunya negara yang mencukupi kebutuhan asupan protein hewani masyarakat Indonesia dari daging sapi.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyebutkan, berdasarkan Food and Agriculture Organization (FAO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OAI), dua negara yang bebas penyakit hewan adalah Australia dan New Zealand (country based).

Namun, New Zealand tak memiliki sapi dengan ukuran sebesar Australia sehingga Australia menjadi satu-satunya negara pemasok.

"Sampai saat ini enggak. Untuk kerja sama ekonomi kita lihat perkembangannya. Memang lagi di-review tapi belum ada keputusan kerja sama ekonomi," ujar Bayu saat ditanya akankah Indonesia menghentikan impor sapi dari Australia, di Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Ditanya perihal kemungkinan Indonesia mengimpor sapi dari New Zealand atau dari negara kategori zone based, Bayu berkelit. "Enggak ada hubungannya penyadapan dengan masalah penyakit," tandas Bayu.

Sebagaimana diketahui, akibat penyadapan tersebut, Pemerintah Indonesia memanggil Duta Besar RI dari Australia untuk menyikapi pemberitaan. Indonesia juga akan mengkaji ulang seluruh kerja sama yang selama ini telah dibangun antara kedua negara yang bertetangga tersebut.

Sementara itu, di tempat berbeda, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, pemerintah akan mengkaji ulang kerja sama perdagangan dengan Australia. Ia menilai, aksi penyadapan adalah bentuk pengkhianatan.

"Sulit jika kedua tetangga saling percaya satu sama lain, untuk memikirkan apa pun, termasuk kerja sama ekonomi. Sementara kita sangat terbatas dalam melakukan importasi, termasuk tempat-tempat tertentu saja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com