Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penempatan Dana Haji di Surat Utang Pemerintah Diperbesar

Kompas.com - 22/11/2013, 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berniat untuk meningkatkan jumlah dana haji yang ditempatkan dalam surat berharga syariah negara (SBSN). Dengan begitu, maka sumber pembiayaan negara dari SBSN juga akan semakin besar.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, hal ini berpotensi bisa mengubah struktur pembiayaan yang digunakan untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ada beberapa hal yang bisa mendorong meningkatnya pembiayaan negara dari dana haji tersebut. Pertama, semakin besarnya jumlah calon haji yang mendaftar. Kedua, Kementerian Agama (Kemenag) menaikkan dana setoran awal haji.

Sejak tahun 2009 hingga saat ini, jumlah dana haji yang ditempatkan dalam sukuk negara mencapai Rp 41,8 triliun, dengan nominal outstanding hingga bulan Oktober 2013 lalu mencapai Rp 31,5 triliun, atau sekitar 19 persen dari total outstanding sukuk negara.

“Kementerian agama sebagai pengelola dana haji, secara konsisten terus meningkatkan jumlah penempatannya dalam sukuk negara,” ujar Chatib, Jumat (22/11/2013) di Jakarta.

Nah, untuk meningkatkan kerjasama antara Kemenag dan Kemenkeu terkait penempatan dana haji tersebut, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman, atau Memorandum of Understanding (MoU) pada hari Jumat, kemarin. Sebetulnya MoU mengenai dana penempatan haji ini sudah dilakukan sejak tahun 2009 lalu, kali ini keduanya sepakat untuk memperbaiki kesepahamannya.

Dalam kesepahaman yang baru Kemenag dan Kemenkeu sepakat untuk menggunakan sebagian dana haji yang ditempatkan dalam sukuk negara, untuk menutupi kebutuhan dana proyek pembangunan fasilitas haji, seperti asrama haji sebagai instrumen sukuk proyek.

Menag Surya Dharma Ali mengatakan, dana yang dianggarkan untuk  pembangunan asrama haji tahun 2014 mencapai Rp 200 miliar.

Surya Dharma juga menjelaskan mulai tahun 2014 nanti setoran awal haji akan naik menjadi sekitar Rp 30 juta, dari sebelumnya hanya Rp 25 juta. Dengan kenaikan nilai setoran awal ini, Ia optimistis triwulan pertama tahun 2014 pihaknya bisa menyisihkan dana sebesar Rp 20 triliun dalam sukuk negara.

Sementara itu, Direktur Jenderal haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu menambahkan, dalam waktu dekat Kemenag dan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) akan segera menyiapkan dokumen pembiayaan proyek Kemenag tersebut. Ia menilai dana haji tersebut cukup tradeable untuk diperdagangkan di pasar sekunder.

Selain itu, Anggito juga bilang akan melakukan refinancing atas utang yang jatuh tempo tahun 2013 dan yang jatuh tempo akhir Februari 2014 dengan nilai masing-masing Rp 3 triliun dan Rp 11,19 triliun. “Kalau dibutuhkan dana ini bisa digunakan juga untuk pembiayaan tahun 2014,” kata Anggito. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com