Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terpuruk, Tarif Kereta Terancam Naik

Kompas.com - 06/12/2013, 11:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengaku, akibat pelemahan rupiah yang menembus Rp 12.000 per dollar AS, pihaknya telah menambah beban operasional sekitar 7 hingga 8 persen. Dia mengatakan, pengeluaran yang paling terdampak pelemahan rupiah ada pada biaya perawatan.

"Biaya semakin meningkat signifikan, terutama dari perawatan, karena banyak perawatan itu peralatannya dari impor," ujar Jonan di Jakarta, Kamis malam (5/12/2013).

Jika pelemahan rupiah berlanjut hingga tahun depan, ujar Jonan, KAI hanya berharap ada kenaikan public service obligation (PSO) atau subsidi menjadi sebesar Rp 850 miliar. Namun, jika pemerintah tak menyepakati kenaikan PSO, Jonan menegaskan KAI bakal membebankan kenaikan biaya operasional ke pengguna jasa.

"Jadi, konsekuensinya apa? Ya di tahun depan kalau ini (kurs) berubah terus (naik), ya kita akan menaikkan tarif, mau enggak mau," ungkapnya.

Jonan mengatakan, jika pemerintah tak mengizinkan kenaikan tarif, tetapi tak mau menambah subsidi, hampir bisa dipastikan pelayanan KAI menurun.

"Nah kalau kursnya kembali menguat (rupiahnya) bagaimana? Ya, tarifnya diturunkan. Gampang kan?" katanya.

Asal tahu saja, tahun ini KAI telah menaikkan tarif sejumlah perjalanan dan kelas. Akibatnya, laba korporasi pelat merah itu hingga Oktober (unaudited) sudah menyentuh Rp 387 miliar. Target Rp 460 miliar pun yakin bakal dicapai.

Kontribusi dari penumpang terhadap laba sebesar 55 persen, kargo 40 persen, dan sisanya properti. Jonan mengaku pertumbuhan kontribusi penumpang hanya 1-2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com