Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap Menjala Bonus Akhir Tahun di Bursa

Kompas.com - 11/12/2013, 11:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari pertama   pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik. Kemarin, IHSG naik 1,46 persen ke di 4.275,68. Alhasil, dalam dua hari terakhir, indeks saham naik 2,27 persen.

Kepala Riset Sucorinvest Central Gani, Arief Budiman melihat sudah mulai ada gelagat aksi window dressing di pasar saham sehingga IHSG  bangkit (rebound) di awal pekan ini. Gelagat window dressing itu terlihat dari rebound saham-saham emiten berkapitalisasi besar sektor perbankan dan konsumsi. Volume transaksinya pun besar.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, indeks saham emiten sektor keuangan, kemarin, naik 1,9 persen. Sedangkan harga saham  emiten konsumsi meningkat 2,12 persen dari hari sebelumnya. Sebagai catatan, secara sederhana, window dressing diartikan sebagai aksi para pengelola dana agar kinerja produk dana kelolaan terlihat cantik dengan cara mengerek harga-harga saham. Aksi ini biasanya berlangsung di pengujung akhir tahun dan mengerek harga saham.

Tak heran, secara historis, IHSG selalu positif di bulan Desember. Berdasarkan riset KONTAN, lima tahun terakhir, IHSG naik 4,56 persen di setiap Desember.

Alhasil, “Bagi trader jangka pendek, sekarang sudah bisa masuk ke pasar saham,” saran Arief. Dia memperkirakan, Desember ini, IHSG berpeluang naik 4 persen ketimbang November 2013.

Kepala Riset Andalan Artha Advisindo Securities, Adriana Indrajati, juga menyarankan investor jangka panjang mulai masuk pasar saham sekarang. Sebab, mayoritas harga saham di BEI  sudah berada di bawah harga fundamentalnya.

Pengamat pasar modal, Lukas Setia Atmaja juga bilang, investor jangka pendek bisa  memanfaatkan tren penguatan IHSG di bulan Desember untuk mengail untung. Perkiraannya, reli penguatan IHSG bisa bertahan hingga pertengahan Januari 2014.

Tapi, ia mengingatkan, hasil pertemuan The Fed soal nasib stimulus Amerika Serikat (AS) bulan ini akan menentukan arah IHSG. Cermati pula keputusan bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pekan ini, karena berpengaruh pula terhadap arah pasar saham.

Proyeksi Adriana, akhir tahun, IHSG berada di kisaran 4.300-4.400. Dengan catatan,  BI rate bertahan di level 7,5%. Bila BI rate naik lagi, IHSG bisa jatuh di level itu.

Arief berkeyakinan, bank sentral tak akan mengerek BI rate di pengujung tahun karena BI rate sudah menanjak tinggi hingga 175 basis poin.  Pun, pemangkasan stimulus moneter AS belum akan dilakukan bulan ini.

Atas dasar itu, Arif memproyeksikan IHSG menggapai level 4.508 pada akhir tahun. Angka itu naik 5,43 persen dari penutupan IHSG kemarin. (Annisa Aninditya Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com