Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Kartu Debit Diyakini Bakal Salip Kartu Kredit

Kompas.com - 14/12/2013, 14:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Pertumbuhan transaksi masyarakat, khususnya belanja, dengan menggunakan kartu debit diyakini oleh perbankan akan lebih banyak dibandingkan kartu kredit. GM Product Management Division Consumer and Retail Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Dodit W Probojakti mengatakan, selama ini banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui kartu debit hanya berfungsi untuk tarik tunai. Padahal, ada manfaat lebih yang ditawarkan.

"Orang Indonesia lebih banyak pakai kartu kredit untuk belanja. Mereka masih lebih senang pakai kartu kredit. Fenomena ini akan terbalik. Kartu debit tidak hanya untuk mengambil tunai, tapi bisa juga untuk belanja," kata Dodit dalam BNI Media Gathering di Bogor, Jumat (13/12/2013) malam.

Menurut Dodit, kartu debit mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhannya mencapai 31 persen. Adapun volume transaksinya mencapai Rp 145,7 triliun secara nasional.

Untuk perseroan sendiri, kata Dodit, kartu debit BNI memperoleh market share sebesar 4,5 persen. Perbankan di Indonesia yang memiliki fasilitas kartu debit sebanyak 55 bank. Dengan jumlah itu, ia mengatakan market share juga tetap sekitar 3 persen.

"Pertumbuhan kita 43,3 persen, di atas industri yang 37 persen," ujarnya.

"Transaksi kartu debit akan mengalahkan kartu kredit. Debit is the new credit in Indonesia karena pertumbuhannya luar biasa. Tiga sampai 4 tahun lagi akan kesalip. Jumlah transaksinya dalam setahun mencapai 243 juta," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Tarik Tunai BCA di ATM BRI Kena Biaya Berapa?

Tarik Tunai BCA di ATM BRI Kena Biaya Berapa?

Whats New
Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi

Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com