Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Ancam Agen jika Jual Elpiji Terlalu Mahal

Kompas.com - 07/01/2014, 08:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- PT Pertamina (Persero) telah menetapkan revisi kenaikan harga elpiji 12 kilogram (Kg) sebesar Rp 1.000 per Kg. Sebelumnya kenaikan harga mencapai Rp 3.500 per Kg. Dengan demikian harga per tabung elpiji nonsubsidi 12 Kg di tingkat agen menjadi berkisar antara Rp 89.000 - Rp 120.100 (tergantung lokasi) terhitung mulai 7 Januari 2014, pukul 00.00 WIB.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menegaskan, para penjual atau agen elpiji yang sudah membeli elpiji dengan harga penyesuaian per 1 Januari 2014 yakni, Rp 117.108 per tabung kemarin, masih bisa menjual dengan harga tersebut hingga pukul 23.59 wib.

"Kita sudah perintahkan jajaran di wilayah untuk memastikan agen patuh. Kalau ada yang menyimpang (menjual terlalu mahal), sanksi di-PHU (pemutusan hubungan usaha). Dan untuk itu kami pasang spanduk harga agar ada kontrol sosial," kata Hanung, di Jakarta, Senin (6/1/2014).

Hanung juga meminta media dan masyarakat untuk melaporkan ke Pertamina jika ada agen yang menjual gas diatas harga yang ditetapkan Pertamina. Dengan demikian, kata dia, tidak ada lagi gejolak karena sudah ada solusi. Pertamina pun mengklaim telah membentuk satgas untuk ini.

"Sampai nanti malam harga yang sudah diumumkan tangal 1 Januari 2014 tetap berlaku. Tidak ada mekanisme pengembalian uang," imbuhnya.

Hanung menambahkan, Pertamina juga meningkatkan pasokan gas elpiji 12 Kg dan subsidi 3 Kg. Selain bisa diperoleh di agen, gas tersebut juga bisa didapatkan di SPBU dan toko ritel.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, apapun alasannya seluruh agen harus mematuhi dan menerima bahwa harga elpiji telah turun. "Ini resiko bisnis," ujarnya.

Saat ini, jumlah agen gas di seluruh Indonesia, kata Ali mencapai 2.623 agen. Untuk wilayah timur Indonesia harga gas memang lebih tinggi lantaran biasa distribusi.

"SPBE berpengaruh ke ongkos angkus. Di Jayapura misalnya dengan ambil dari Surabaya, harga gasnya bisa berlipar menjadi Rp 250.000. Kalau nanti ada investasi SPBE, maka elpiji dibawa kapal, dan diisikan di situ," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com