Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Banjir, Rugi Ratusan Miliar Rupiah

Kompas.com - 20/01/2014, 09:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Asosiasi Pengusaha Indonesia memperkirakan kerugian akibat banjir selama satu minggu terakhir mencapai ratusan miliar rupiah. Kerugian tersebut akibat pedagang kehilangan omzet harian, pembengkakan ongkos transportasi, dan kenaikan biaya logistik.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi di Jakarta, Minggu (19/1/2014), meminta pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta bekerja sama mengatasi banjir. Sofjan juga mengecam Kementerian Keuangan yang menahan anggaran bencana alam.

”Kami masih menghitung dampak kerugian akibat banjir ini. Pemerintah harus serius membangun koordinasi mengatasi bencana alam karena skalanya semakin luas dan merugikan kita semua,” kata Sofjan.

Sementara itu, perusahaan asuransi umum belum memiliki catatan mengenai klaim kerugian akibat banjir di Jakarta dan beberapa wilayah lain di Indonesia. Pada umumnya pemilik properti dan kendaraan bermotor yang memiliki polis asuransi umum untuk banjir baru akan melaporkan klaim setelah selesai mengamankan properti dan kendaraan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor memperkirakan, klaim untuk banjir yang melanda Jakarta pekan lalu akan lebih rendah dibandingkan kerugian akibat banjir pada tahun lalu. ”Tahun lalu banjir melanda daerah komersial segitiga emas di Jakarta. Kalau Senin lalu, banjir lebih banyak di daerah yang bukan area komersial,” kata Julian di Singapura.

Perbankan juga masih mendata kerugian akibat banjir. Namun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memastikan, layanan bagi nasabah tetap diberikan semaksimal mungkin. ”Ada beberapa mesin ATM dan unit kerja kami yang terkena banjir,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Yogyakarta.

Untuk unit kerja yang terkena banjir sehingga tidak bisa melayani masyarakat, BRI mengalihkan layanan ke unit kerja terdekat lainnya. ”Kami memastikan, layanan nasabah tidak terganggu. Ada alternatif layanan kepada nasabah yang bisa diakses melalui perbankan elektronik,” kata Ali.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginstruksikan agar seluruh penyelenggara telekomunikasi siaga terhadap musibah bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia. Kesiagaan ini untuk menjaga agar komunikasi di daerah bencana tetap aman dan terkendali.

Ganggu komunikasiBagi pengguna komunikasi, Kementerian Kominfo meminta agar masyarakat lebih banyak menggunakan layanan pesan singkat (SMS) dan layanan data untuk berkomunikasi. Sebab, katanya, komunikasi suara lebih dibutuhkan untuk koordinasi dan berbagi informasi bagi petugas lapangan.

Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto, musibah yang terjadi di beberapa wilayah Nusantara berpotensi mengganggu layanan komunikasi. Padahal, masyarakat yang terkena musibah sangat membutuhkan layanan komunikasi. ”Untuk musibah di Gunung Sinabung, Sumatera Utara, layanan tidak terganggu,” kata Gatot.

Kemudian, untuk musibah yang melanda kota Manado dan sekitarnya pada 15 Januari 2014, ada sejumlah base transceiver station (BTS) yang sempat tidak berfungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memutus aliran listrik dengan memadamkan pasokan dari gardu distribusi. Pada Minggu, sebanyak 433 gardu distribusi masih dipadamkan.

Secara terpisah, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir menyatakan, stok dan pasokan bahan bakar minyak maupun elpiji di wilayah Jakarta dan sekitar dalam kondisi aman meski beberapa tempat di wilayah Jakarta dilanda banjir.?

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, cadangan beras pemerintah yang ada di Perum Bulog hingga sekarang sebanyak 365.000 ton. ”Beras itu disiapkan untuk membantu para korban bencana, seperti banjir, kekeringan, atau gunung meletus,” ungkapnya. (HAM/MAS/IDR/ARN/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com