Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Lagi, 1.400 Ton Beras Impor Vietnam pada Bulan Januari

Kompas.com - 28/01/2014, 13:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Saat pemerintah sibuk dengan penyelidikan impor beras medium sepanjang 2013 lalu, nyatanya beras-beras asal Vietnam tersebut terus saja mengalir memasuki bulan pertama tahun ini.

" Januari 2014 ini sudah masuk 1.400 ton. Datangnya tanggal 15 kemarin, di Pelabuhan Tanjung Priok," kata pedagang Pasar Induk Beras Cipinang, Billy Haryanto, kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2014).

Beras yang baru datang pada pekan ketiga Januari 2014 itu, lanjut Billy, adalah beras yang sama dengan yang didatangkan pada 2013 dari Vietnam, yang kini tengah ramai menjadi perbincangan.

Ia pun mengapresiasi keterbukaan yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang mau menunjukkan ke publik bahwa beras asal Vietnam tersebut memang berizin Kementerian Perdagangan.

Catatan dari Billy, sejak 2013 lalu, pedagang beras tidak mengeluhkan ketersediaan beras medium dari lokal. Namun, yang ia heran, kenapa pemerintah mengeluarkan surat persetujuan impor (SPI) untuk jenis ini.

Menurutnya, walaupun harga beras lokal sedikit lebih mahal, hal ini masih lebih baik daripada mematikan petani. "Kalau (beras impor terus masuk) begitu, beras petani daerah siapa yang mau beli," ujarnya.

Billy memaparkan, beras medium asal Vietnam memiliki rupa, bijih, dan kualitas yang sama dengan jenis beras IR 64-1 lokal. Bedanya, harga beras medium lokal Rp 9.000 per kilogram (kg), sementara beras medium Vietnam dibanderol Rp 8.300–Rp 8.500 per kg.

Dari informasi yang ia dapat, modal untuk mendatangkan beras Vietnam sampai Tanjung Priok sebesar Rp 7.500 per kg pada 2013, dan tahun ini diperkirakan Rp 8.000 per kg, akibat kenaikan nilai kurs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com