Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Inflasi, Bank Sentral India Naikkan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 29/01/2014, 07:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com- Bank sentral India secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan. Hal ini sebagai upaya untuk memerangi inflasi dan mempertahankan mata uang rupee setelah jatuh ke kondisi volatil seperti yang terjadi dengan negara-negara emerging market lainnya.

Gubernur Bank Sentral India Raghuram Rajan menaikkan suku bunga menjadi 8 persen dari 7,75 persen. Tindakan ini muncul 5 hari setelah Menteri Keuangan India Palaniappan Chidambaram mengingatkan bahwa bank sentral bertugas untuk membantu pertumbuhan.

"Risiko terberat rupee adalah dari inflasi neraca perdagangan (CPI), yang terus bergerak mendekati double digit. Hanya dengan menurunkan inflasi ke level rendah dan stabil dimana kebijakan moneter dapat berkontribusi menghidupkan kembali konsumsi dan investasi secara berkesinambungan," kata Rajan seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/1/2013).

Rajan mengikuti jejak Bank Sentral Brazil dalam menaikkan suku bunga acuan bulan ini sejalan dengan risiko pelemahan mata uang negara-negara emerging market seperti yang terjadi pada mata uang lira Turki dan rand Afrika Selatan. Bank Sentral India mengatakan pengetatan lebih lanjut tidak diantisipasi dalam waktu dekat jika inflasi harga konsumer melambat sebesar 10 persen menjadi 8 persen pada Maret 2015.

"Tidak ada cooling off dalam inflasi dan kami harapkan tetap ketat. Sepanjang harga masih tinggi dan berdampak pada target inflasi neraca perdagangan, kami pikir kemungkinan tingkat suku bunga akan terus melaju," ujar ekonom Nomura Holdings Inc Sonal Varma.

Sementara di Indonesia, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI alias BI rate menjadi 7,5 persen pada bulan November lalu. Sepanjang Juli hingga November 2013, BI telah menaikkan suku bunga BI rate sebesar 175 basis poin.

BI mengatakan kondisi neraca transaksi berjalan menjadi hal yang perlu disikapi. Selain itu, kondisi eksternal seperti pengurangan stimulus moneter oleh Bank Sentral AS juga menjadi pertimbangan BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com