Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Defisit Transaksi Berjalan Ibarat Laporan Kesehatan

Kompas.com - 30/01/2014, 16:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit transaksi berjalan (current account deficit) masih menjadi salah satu permasalahan yang masih mengintai perekonomian Indonesia.

Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Agustinus Prasetyantoko mengatakan defisit transaksi berjalan diibaratkan sebagai laporan kesehatan bagi sebuah negara. Jika masih ada masalah, hal itu harus segera diselesaikan.

"Indonesia masih menjanjikan, tapi masih ada masalah penting. Defisit transaksi berjalan sebetulnya adalah laporan kesehatan kita. Kalau defisit transaksi berjalan jelek, salahkan perilaku kita," kata Pras di Hotel Dharmawangsa, Kamis (30/1/2014).

Pras menjelaskan defisit transaksi berjalan terjadi lantaran permintaan dalam negeri sangat besar, sementara kapasitas produksi domestik tidak bisa memenuhi besarnya permintaan tersebut sehingga impor tak bisa dielakkan.

"Memang tingkat competitiveness kitatidak terlalu baik. Transisi tahun 2014 (sebelum menghadapi MEA tahun 2015) tidak akan baik kalau competitiveness kita masih jelek," ujarnya.

Lebih lanjut, Prasetyantoko mengungkapkan bila kondisi perekonomian Indonesia belum menunjukkan perbaikan di tahun 2015, maka permasalahan masih akan terjadi. Masalah yang dimaksud adalah pasar modal (capital market) yang masih akan volatil dan rupiah masih akan tertekan.

"Sebenarnya kita punya kesempatan setahun untuk mempersiapkan MEA. Salah satu tugas penting kita adalah mengajak semua pihak mempersiapkan dengan baik. Kalau defisit transaksi berjalan membaik dilihat dari neraca perdagangan di Desember 2013 sangat mungkin surplus lebih dari 1 miliar dollar AS," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com