Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Beli Petani Makin Turun

Kompas.com - 03/02/2014, 20:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir nilai tukar petani (NTP) Januari 2014 sebesar 101,95 atau mengalami penurunan 0,01 persen dibanding Desember 2013.

Kepala BPS Suryamin, dalam pemaparannya menjelaskan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan ataudaya beli petani di perdesaan. Artinya, semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani.

"Menurut subsektor, NTP tanaman pangan mengalami penurunan 0,37 persen," kata Suryamin di Jakarta, Senin (3/2/2014).

Sebagai informasi, pada Desember 2013 NTP tanaman pangan 100,24. Sedangkan pada Januari 2014, NTP tanaman pangan sebesar 99,88.

Selain NTP tanaman pangan, NTP Peternakan juga mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. Pada Desember 2013 NTP peternakan sebesar 105,79, sedangkan pada Januari 2014 NTP peternakan menjadi 105,76.

NTP untuk subsektor lain seperti hortikultura, tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan masing-masing 0,24 dan 0,23. "Nilai tukar perikanan naik 0,50 persen akibat cuaca enggak bagus, sehingga harga yang dijual jadi tinggi. Tapi barang-barang untuk menangkap ikan tidak tinggi. Demikian juga dengan solar," terang Suryamin.

Sementara itu dari catatan BPS, indeks harga konsumen pada Januari 2014 ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir mencapai 1,07 persen. Suryamin mengatakan, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk bisa menahan penurunan daya beli petani adalah mengendalikan inflasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com