Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Tawarkan Bunga Deposito di Atas 10 Persen

Kompas.com - 09/02/2014, 20:12 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Salah satu agenda penting perbankan pada tahun ini adalah menjaga likuiditas. Demi mengamankan pendanaan, sejumlah bank rela mengerek bunga deposito hingga di atas bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan alias LPS rate. LPS rate kini 7,5 persen untuk bank umum dan 10 persen untuk bank perkreditan rakyat (BPR).

Bank Sahabat Sampoerna, misalnya, kemarin meluncurkan program Kebon Tunai. Melalui program ini, Bank Sahabat Sampoerna memberikan bunga deposito, maksimal 10,75 persen untuk simpanan minimal Rp 100 juta. Bunga ini berlaku untuk tenor tiga bulan dan dibayar di muka.

Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, Indra Wijaya Supriadi, menyatakan program ini tidak berlaku selamanya. Bank akan mengevaluasi setiap tiga bulan. Program ini adalah terobosan demi meningkatkan likuiditas yang saat ini agak ketat.

Bank Victoria juga mematok bunga deposito tinggi. Khusus deposan besar dengan simpanan di atas Rp 1 miliar, Victoria memberikan special rate 10 persen. "Ini maksimal yang bisa kami berikan. Terutama untuk nasabah lama loyal dengan simpanan lebih dari Rp 10 miliar," ungkap Anthony Soewandy, Wakil Direktur Utama Bank Victoria.

Ia menegaskan Bank Victoria tak mengalami krisis likuiditas. Hal ini ini tecermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) sebesar 75 persen. "Ini semata mengikuti pasar agar kami tetap mempertahankan nasabah kami," ujar dia.

Untuk informasi saja, simpanan di atas Rp 2 miliar dan di atas LPS rate tidak mendapat jaminan LPS. Artinya, jika bank tempat menyimpan duit itu dilikuidasi, tidak mendapat pergantian dari pemerintah. Tenaga pemasaran Bank Victoria sudah menjelaskan konsekuensi ini deposan besar.

Bank Ina Perdana juga memasang bunga deposito tinggi. Lagi-lagi bukan karena alasan likuditas kering, tapi demi mengikuti tren pasar yang dikendalikan bank besar. LPS mencatat, bank besar mengerek bunga simpanan hingga 200 basis poin menjadi 6,2 persen per Desember 2013, dari Maret 2013 sebesar 4,20persen. Persentase itu melampaui pertumbuhan BI rate.

Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, menilai banyak bank besar memberikan bunga deposito ke nasabah besar atau special rate hingga 11 persen. "Ini merusak pasar dan membuat kondisi tidak sehat. Bank kecil terpaksa mengikuti sesuai kemampuan," ungkap Edy. Bank Ina memberi bunga deposito special rate 9,5 persen-10 persen, minimal simpanan Rp 1 miliar.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan pemberian bunga deposito di atas LPS rate karena permintaan nasabah. Tapi, Mandiri tak menawarkan bunga di atas LPS rate secara cuma-cuma, karena biayanya besar.

"Jika kami memberi bunga tinggi tanpa seleksi, dana pindah semua ke Mandiri," kata Budi. (Adhitya Himawan, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com