Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Fokus Salurkan Kredit Produktif

Kompas.com - 10/02/2014, 18:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai 21,5 persen pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 472,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 388,8 triliun.

Perseroan menyatakan akan tetap menyalurkan kredit ke sektor yang sifatnya produktif. "Pertumbuhan kredit lebih banyak ke sektor-sektor produktif seperti investasi, modal kerja dengan net ekspansi 23 persen. Pertumbuhan tentu di atas pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang mencapai Rp 360 triliun," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansury di Plaza Mandiri, Senin (10/2/2014).

Pada tahun 2013, kredit Bank Mandiri ke sektor produktif tumbuh 23,3 persen mencapai Rp 360,4 triliun dengan pertumbuhan kredit investasi 17 persen dan kredit modal kerja 27,4 persen.

Adapun sektor gas, listrik, dan air mencatatkan pertumbuhan 22,6 persen, sementara sektor perdagangan, restoran, dan hotel 26,8 persen. "Secara umum, pertumbuhan kredit sangat baik. Terus tumbuh baik dari network dan infrastruktur yang sangat membantu kita untuk tumbuh. Ke depan, kita harapkan Bank Mandiri akan terus memacu pertumbuhan kredit ke sektor-sektor yang sifatnya produktif," ujar Pahala.

Kenaikan penyaluran kredit perseroan terjadi di seluruh bisnis, dengan segmen mikro mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 42,3 persen menjadi Rp 27 triliun pada tahun 2013. Dari sisi nasabah, jumlah nasabah meningkat menjadi 349,6 ribu dari 315,4 ribu pada tahun 2012.

"Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mengalami peningkatan total pembiayaan mencapai Rp 14,4 triliun disalurkan kepada 295 ribu debitur. Dilihat dari sektor ekonomi, pada kuartal IV 2013 kredit pertambangan dan konsumsi adalah yang tumbuh signifikan sebesar 30 persen. Jumlah kredit ke sektor manufaktur dan pengolahan mencapau Rp 90,3 triliun dan perdagangan Rp 81,4 triliun," papar Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com