Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Merugi Rp 30,9 Triliun karena Kurs

Kompas.com - 11/02/2014, 07:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merugi Rp 30,9 triliun pada tahun 2013. Kerugian itu terjadi karena perusahaan negara itu harus membayar pinjaman dalam valuta asing dari sejumlah lembaga internasional di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Menurut Direktur Keuangan PT PLN Setio Anggoro Dewo, Senin (10/2/2014), dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR mengenai paparan evaluasi kinerja 2013 dan rencana kerja PLN tahun 2014 , di Jakarta, laba usaha perseroan terus membaik. ”Laba usaha PLN terus membaik. Tahun 2008 laba usaha baru Rp 3,6 triliun dan meningkat menjadi Rp 34,7 triliun tahun 2013,” ujarnya.

Namun, karena rugi kurs, PLN mengalami kerugian pada akhir 2013 sebelum diaudit Rp 30,9 triliun. Oleh karena sekitar 30 persen dari utang PLN didominasi utang dalam valuta asing, antara lain pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Dunia, dan lembaga keuangan dari satu negara, misalnya Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional (Japan Bank for International Cooperation/JBIC).

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan, selama ini pertumbuhan investasi PLN ditutup dengan utang. Data menyebutkan, saat ini utang jangka panjang PLN Rp 220 triliun, sedangkan total utang PLN, baik utang jangka panjang maupun jangka pendek, per 31 Desember 2013 mencapai Rp 466 triliun.

Sementara itu, PLN menargetkan investasi 2014 Rp 57,54 triliun, lebih rendah dari target investasi 2013 sebesar Rp 64,9 triliun. ”Penurunan target karena kemampuan PLN berkurang. Hal ini antara lain karena tarif listrik yang hanya naik sebagian, margin usaha tidak cukup sehingga kemampuan meminjam berkurang,” kata Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang.

Anggaran investasi PLN itu antara lain dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran APBN Rp 5,82 triliun, bank Rp 5,8 triliun, dana internal Rp 6,5 triliun, dan pinjaman Rp 38,8 triliun. ”Dana investasi itu untuk membangun pembangkit listrik, investasi dalam transmisi dan gardu induk, serta mengembangkan jaringan distribusi listrik,” ujar Nasri.

Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana menyatakan, dari hasil rapat itu, Komisi VII DPR mendesak PLN untuk menjaga kecukupan dan meningkatkan pasokan listrik, khususnya di beberapa daerah yang kekurangan pasokan, antara lain di Jambi, Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com