Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kerohiman Jatigede Alot, Pemerintah Tunjuk Konsultan Independen

Kompas.com - 17/02/2014, 12:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tawar-menawar uang kompensasi relokasi sebanyak 5.800 kepala keluarga area Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat masih alot. Akibatnya, Peraturan Presiden yang rencananya dikeluarkan pada Januari 2014 pun molor, menunggu besaran pasti uang kerohiman tersebut.

"Ada beberapa hal yang harus jadi pijakan hukum, pertama bagaimana kita menentukan besaran kerohiman itu. Maka harus ada kajian yang independen," kata Muhammad Hasan, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, usai rakor di Kemenko, Senin (17/2/2014).

Kajian tersebut, lanjut Hasan, akan dilakukan oleh appraisal independent bersertifikat yang terdaftar di Kementerian Keuangan. Ia menambahkan, pada pekan ini akan dipilih appraisal independent tersebut. Kajian dari konsultan independen ditargetkan rampung akhir Maret 2014.

"Apakah (uang kerohiman) Rp 13 juta per KK atau Rp 29 juta per KK seperti yang diusulkan Provinsi Jabar itu kan semua justifikasi masing-masing. Sebenarnya berapa yang betul-betul diperlukan," sambung Hasan.

Ditemui dalam kesempatan sama, Kepala Bappeda Jabar, Deny Juanda mengatakan, besaran kerohiman Rp 29 juta per KK sebenarnya sudah sesuai standar. Usulan pertama yang sebesar Rp 13 juta per KK, saat itu belum memasukkan persoalan kehilangan mata pencaharian.

"Dengan standar yang ada memang seperti itu (idealnya Rp 29 juta), cuman karena ini kan orangnya sebenarnya tidak punya hak lagi. Ini kan istilahnya dana kerohiman yang tidak ada aturannya di negara, makanya harus ada Perpres itu," terang Deny.

"Usulan pertama Rp 13 juta per KK. Yang Rp 29 juta per KK itu dari Samsat lalu dilegalkan Gubernur Jabar. Alasannya yang Rp 13 juta per KK itu belum dihitung waktu itu soal kehilangan matapencaharian. Di Jakarta kan sama kan kalau pembebasan ada hitungan seperti itu juga," kata Kepala Samsat proyek Waduk Jatigede itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com