Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Tak Memadai, Kaltim Rentan Inflasi

Kompas.com - 18/02/2014, 20:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi yang rentan terhadap inflasi. Lonjakan harga-harga bahan pokok secara langsung berdampak kepada tingginya infkasi di wilayah tersebut.

Kepala Grup Asesmen Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Doddy Zulverdi menyatakan inflasi yang rentan di Kalimantan Timur karena kondisi geografis di wilayah tersebut. Di samping itu, kurangnya sarana transportasi menghambat distribusi bahan-bahan pokok yang menyebabkan kenaikan harga dan berujung pada inflasi yang tinggi.

"Kalau inflasi (di Kalimantan Timur) lebih karena transportasi. Ini daerah konsumen, mereka membeli dari daerah Sulawesi dan Jawa, sehingga kalau ada gangguan pasokan dia paling berdampak," kata Doddy di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Sebagai informasi, BI mencatat angka inflasi di Kalimantan Timur pada periode Desember 2013 sebagai salah satu yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia yaitu 9,7 persen secara year on year. Tingkat konsumsi masyarakat Kaltim juga kurang didukung dengan pasokan bahan pokok di wilayah tersebut.

"Kalimantan Timur sebagian besar wilayahnya merupakan penghasil barang tambang yang mayoritas hasil tambang dan langsung diekspor. Tidak ada dukungan produksi di Kaltim, makanya laju kenaikan harganya lebih tinggi daripada yang lain, apalagi dengan Jawa," ujar Doddy.

Di samping itu, BI pun mencatat Kalimantan Timur merupakan provinsi yang pada tahun 2013 memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang paling rendah di Indonesia, yakni 1,7 persen.

"PDB-nya sangat rendah karena produksi sektor migas itu secara nasional menurun, karena memang dominasi migas di wilayah ini besar sekali. Kalau menurun kan membawa pertubuhan ekonomi di wilayah itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com