Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tarik Pasukan, Bursa Saham AS Melonjak

Kompas.com - 05/03/2014, 07:14 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street melonjak pada Selasa (4/3/2014) waktu setempat (Rabu pagi WIB). Para investor mendorong S&P 500 ke rekor penutupan kedua dalam tiga hari karena tanda-tanda berkurangnya ketegangan atas Ukraina.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 227,85 poin (1,41 persen), berakhir di 16.395,88.

Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 28,18 poin (1,53 persen) menjadi 1.873,91, jauh melebihi rekor pada Jumat lalu di 1.859,45 dan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 74,67 poin (1,75 persen) menjadi 4.351,97.

Rebound yang kuat menghapus kerugian yang terjadi pada Senin (3/3/2014) di tengah kekhawatiran tentang pertikaian antara Rusia dan Barat atas niat Moskow di Ukraina.

Pada Selasa, Rusia menarik kembali pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina dan Presiden Vladimir Putin mengesampingkan pilihan untuk mengirimkan pasukan ke negara bekas Soviet itu.

"Jelas ada rasa lega di pasar bahwa situasi tampaknya tidak akan memburuk," kata Dan Greenhaus, ahli strategi global senior dari BTIG.

Semua 30 anggota Dow berakhir di hijau. Saham keuangan mencetak kenaikan besar.

American Express memimpin Dow lebih tinggi, naik 2,9 persen, Goldman Sachs bertambah 2,4 persen dan Visa naik 1,8 persen. Pfizer bertambah 2,2 persen dan The Walt Disney Company melonjak 2,8 persen.

Pengecer produk elektronik konsumen yang sedang kesulitan RadioShack mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup 1.100 toko, sekitar 20 persen dari total saat ini, memukul keras sahamnya, mengirimnya turun 17,3 persen.

Pembuat chip Qualcomm mengumumkan kenaikan dividen 20 persen dan otorisasi baru untuk pembelian kembali sahamnya lima miliar dollar AS. Sahamnya melonjak 3,4 persen.

Perusahaan energi surya SunEdison melonjak 11,8 persen setelah Morgan Stanley menaikkan sahamnya menjadi "overweight", beralasan bahwa perusahaan akan menguangkan investasinya lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com