Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi 56.000 Ton Bahan Peledak, Dahana Raup Rp 1 Triliun

Kompas.com - 14/03/2014, 11:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pelat merah yang bergerak di industri bahan peledak (handak) PT Dahana (Persero) setiap tahun memproduksi setara 56.000 ton bahan peledak.

Direktur Operasi Dahana, Bambang Agung mengatakan, sektor terbesar yang menggunakan handak tersebut adalah pertambangan batubara. "Di pertambangan tidak mungkin tidak menggunakan handak," kata Bambang, Jumat (14/3/2014).

Selain drilling and blasting pertambangan batubara, Dahana juga menyuplai handak untuk pertambangan minyak.

Direktur Utama Dahana, Hary Sampoerno mengatakan, sama seperti BUMN lain, Dahana menjadi pemain utama industri handak. Namun, sejak 1995 industri handak terbuka untuk swasta, bahkan asing juga masuk di pasar Indonesia.

Hary menyebutkan, kebutuhan handak di Indonesia setiap tahun lebih dari 300.000 ton. "Tambang jadi pasar terbesar," tambah Hary.

Hary menagtakan, handak termasuk dalam industri very regulated, dan sangat berbahaya. Untuk produksinya, Dahana perlu mengantongi izin dari sejumlah otoritas terkait, mulai dari izin kuota produksi dari Kemhan, melaporkan ke Mabes Polri, BKPM, Kementerian Lingkungan Hidup, sampai Kementerian Perdagangan.

Dengan produksi 56.000 ton, sepanjang tahun lalu Dahana meraup pendapatan dari penjualan handak sebesar Rp 1 triliun. Laba bersih yang didapat diperkirakan mencapai Rp 50 miliar - Rp 60 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com