"Ekspor kita sudah masuk ke ASEAN, seperti Filipina, terutama Malaysia, Myanmar, Thailand," kata Direktur Utama Dahana, Hary Sampoerno, Jumat (14/3/2014).
Selain ke ASEAN, Australia yang memiliki banyak pertambangan juga mengimpor bahan peledak dari Indonesia, untuk kegiatan drilling and blasting.
Hary mengatakan, Dahana mengekspor dua kontainer setiap tiga bulan, tiap kontainer terdiri dari 20.000 pieces handak. Sehingga, secara total Dahana mengekspor 8 kontainer handak tahun 2013 sehingga total mencpai 180.000 pieces handak.
"Nilainya 60.000 dollar AS per kontainer. Total ekspor 480.000 dollar AS," ujarnya.
Tahun ini, Hary menambahkan Dahana tidak hanya akan menambah kuantitas produk yang diekspor.
Dahana juga akan membangun on site plant (OSP) di Australia. Dibutuhkan lahan sekitar 1 hektar, termasuk safety distance-nya. Meski Australia juga menjadi pasar pabrikan handak kelas dunia, Dyno dan Orica, namun Hary optimistis Dahana mampu bersaing. Alasannya, pabrikan besar tersebut kebanyakan tidak memproduksi lagi detonator kecil.
"Ini menjadi peluang Dahana mengambil pasar mereka," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.