Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Sudah Tak Jaman Pergi ke Mal

Kompas.com - 21/03/2014, 15:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku berbelanja orang bergeser seiring dengan pesatnya media baru. Hal itu terlihat dari pertumbuhan transaksi e-commerce yang kini telah mencapai tiga kali lipat dibanding transaksi tunai.

Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan saatnya dibuat undang-undang mengenai e-commerce. "Jadi idenya ini (e-commerce) mesti jadi basis bukan hanya orang Indonesia, tapi ASEAN, karena kita punya logistik besar yang harus dipikirkan. Kita harus bikin bersama kementerian lain terkait supaya aturan ini aman," katanya, di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Lutfi menyebutkan, aturan e-commerce ini adalah salah satu yang ingin dia kerjakan sebelum masa akhir jabatannya, Oktober 2014. Dia yakin belanja online akan menjadi gaya hidup di masa mendatang. Dia mencatat setiap bulan berbelanja setidaknya Rp 500.000 melalui e-commerce untuk anaknya.

"Boleh pakai kartu kredit bapaknya. Kalau kurang, bulan depannya dipotong. Kalau ada sisa, hangus," kelakarnya.

Menurut Lutfi, anaknya sudah jarang pergi ke pusat perbelanjaan dan lebih senang berbelanja di online, bahkan sekadar untuk membeli pensil. Hal yang sama juga dilakukan istrinya. Sebagai pencinta dan aktivis tenun, kata Lutfi, istrinya lebih sering membeli, misalnya, tenun asal NTT secara online.

"Dia kalau belanja itu pakai online, pajangnya di facebook. Enggak takut (ditipu) karena sudah kenal. Bayangin kalau orang NTT harus punya toko di Jakarta, susah kan. Ongkos FB? Enggak ada kan," papar Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com