Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan-kemenangan Kecil RI dalam Perdagangan Internasional

Kompas.com - 22/03/2014, 15:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia bisa menciptakan "kemenangan-kemenangan kecil" dalam perdagangan internasional. Demikian istilah Menteri Perdagangan M Lutfi.

Ia bercerita bagaimana Indomie bisa menjadi terkenal di Timur Tengah. Tadinya, kata dia, mie instan itu hanya dikonsumsi oleh tenaga kerja Indonesia (TKI). "Mereka pekerja domestik, kalau makan, dilihatin itu sama anak majikannya. Begitu (anak majikan) ikut makan, hari ini Indomie punya 4 linr (pabrik) di Timur Tengah," kata Lutfi, Jumat (21/3/2014).

Lutfi kemudian bercerita ketika bertemu dengan Dubes Senegal sewaktu dia di Tokyo. "Dia bilang ada produk Senegal di sini. Dalam hati saya ketawa aja. Namanya Indomie, ya pasti produksinya Indonesia," kata dia.

Berkaca dari pengalaman Indomie, Lutfi yakin bahwa ada produk lain buatan Indonesia yang memiliki potensi sama di pasar dunia, salah satunya Tolak Angin. Namun, jamu yang dikemas dalam kemasan modern ini menurut dia mempunya kendala, yakni sangat berciri khas Indonesia.

Sehingga ada ketakutan respon atau penerimaan pasarnya tidak akan mengulang kesuksesan Indomie. "Apalagi jelasin masuk angin gimana? Masa in wind, atau wind in? Ini saya minta Bu Nus (Dirjen Perkembangan Ekspor Nasional) gimana nerjemahin, sertifikat, label, lalu kita bantu," papar Lutfi.

Adapun kata dia, produk tersebut potensial dipenetrasikan ke pasar Malaysia, di mana setidaknya ada 2 juta TKI yang ada di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com